Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Observasi Infeksi Sistemik di Tubuh Soeharto

Kompas.com - 15/01/2008, 11:54 WIB

JAKARTA, KCM - Infeksi sistemik yang terjadi di tubuh mantan Presiden Soeharto masih diobservasi oleh tim dokter yang merawatnya. Infeksi ini disebabkan adanya kuman-kuman dalam tubuh yang menjadi ganas dan memberikan ancaman tersendiri. Hal tersebut diungkapkan dr. Sutji Mariono, salah satu anggota Tim Dokter Kepresidenan, dalam Konferensi Pers yang berlangsung di Auditorium RS Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (15/1).

"Infeksi sistemik itu infeksi yang ada dalam tubuh, yang masih kita cari yang paling besar dimana. Kalau orang sakit, daya tahan tubuhnya menurun sehingga kuman-kuman yang tadinya bersahabat menjadi galak, patogen namanya," papar Sutji.

Salah satunya, infeksi terjadi pada paru-paru Soeharto. Namun, kemungkinan juga terjadi di bagian-bagian tubuh yang lain. Adanya infeksi ini mengakibatkan proses penyembuhan menjadi lebih lama dan obat-obatan menjadi tidak sensitif.

"Kita sedang telusuri, sehingga infeksi itu tidak meluas. Tentunya hal ini mengancam maka kita mencegah hal-hal itu," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Dokter Kepresidenan, dr. Mardjo Soebiandono mengatakan salah satu penyebab infeksi kemungkinan berasal dari ventilator yang telah 4 hari dipasang di tubuh Soeharto.

"Ya, salah satunya komplikasi dari pemasangan ventilator. Tapi kalau tidak dipasang kita tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Mardjo.

"Dengan adanya infeksi dan penimbunan cairan di paru-paru Soeharto, apakah Soeharto telah mengalami pneumonia?" tanya wartawan.

"Pneumonia sama infeksi apa bedanya? Ya katakan saja infeksi," ujar Mardjo lagi, yang semula enggan menjawab pertanyaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com