Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diana Pernah Disebut Ibunya Pelacur

Kompas.com, 15 Januari 2008, 18:50 WIB

SYDNEY, SELASA - Putri Diana malas berbicara dengan sang ibu Frances Shand Kydd karena pernah menyebutnya `pelacur`. Sebutan itu dilontarkan Kydd ketika mengetahui anaknya berencana menikah dengan Hasnat Khan, dokter bedah keturunan Pakistan.

Cerita ini muncul dari mulut Paul Burrell, kepala pelayan Diana yang dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (15/1). Menurut Burrel, Diana menyebut Khan sebagai belahan jiwa setelah ia bercerai dari Pangeran Charles.

Burrell yang sekitar 10 tahun bekerja untuk Diana mengaku tahu betul setiap detail hubungan Diana dengan Khan. "Putri mengatakan inilah belahan jiwanya. Inilah pria yang dia cintai lebih dari siapa pun," kata Burrell.

Burrell, orang paling dipercaya Diana, mengaku pernah diminta mengatur sebuah pernikahan diam-diam antara dia dengan Khan pada 1996, satu tahun sebelum Diana meninggal. Burrell pun menghubungi Pastur Anthony Parsons, untuk mencari tahu kemungkinan pasangan berbeda agama menikah.

Namun, sang ibu yang mengetahui hubungan itu langsung menentang keras. Bahkan dalam sebuah pembicaraan lewat telepon, Kydd tega menyebut sang putri pelacur karena menjalin cinta dengan seorang muslim. "Sejak itu Putri Diana memutuskan tidak berbicara lagi dengan ibunya," imbuh Burrel.

Sebulan kemudian, kata Burrell, Diana memutuskan hubungan dengan Khan. Kata putus itu diucapkan dalam sebuah pertemuan di sebuah taman di London selatan. Diana merasa frustrasi karena Khan enggan membuka hubungan cinta itu ke publik.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau