Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Standardisasi Penyuluhan Kanker Layak Dilakukan

Kompas.com - 19/07/2008, 12:03 WIB

JAKARTA, SABTU - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Dunia Penanggulangan Kanker (UICC) merilis terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker di dunia, tiga kali dalam 25 tahun terakhir. Diprediksi, pada tahun 2030 akan terdapat 27 juta kejadian baru dengan persentase kejadian 70 persen kasus terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.

Berdasar fakta ini, Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) bekerja sama dengan RSCM dan CISC (Cancer Information dan Support Center) menggelar seminar tentang Bahaya Kanker di Indonesia Beserta Usaha Penanggulangannya di RSCM, Jakarta Pusat.

Dr Renindra Ananda Aman, SPDS, selaku ketua panitia seminar ini, menyampaikan "Supaya masyarakat mengerti dan waspada akan bahaya kanker serta mengetahui gejala dini yang ditimbulkan oleh kanker."

Seminar ini membicarakan empat topik mengenai tumor otak, kanker kulit, kanker hati, dan kanker telinga hidung dan tenggorokan (nasofaring) dengan menghadirkan narasumber dr Reinendra Amanda Aman, dr Aida SD Suryadireja, SpKK, dr Rino A Gani SpPD KGEH, dan dr Marlinda AYudharto, SpTHT. 

Seminar juga diisi dengan training untuk trainer (TOT) bagi peserta dengan harapan setelah selesai acara mereka mampu memberi penyuluhan dan pelayaan mengenai pencegahan deteksi dini dan gejala kanker di lingkungan sekitar. "Dengan adanya TOT diharapkan peserta seminar mampu menjadi penyuluh dan rekan curhat bagi penderita kanker," kata Dr Reinendra. Seorang peserta, Estherina Sutiyono, mengungkapkan, seminar ini penting dalam membantu penyebaran informasi lebih cepat dan efektif serta terstandarnya cara penyampaian maupun cara penyuluhan mengenai masalah kanker

Sekitar 300 peserta, baik penderita kanker, mantan penderita, dan mereka yang sehat, yang ingin tahu lebih jauh tentang bahaya kanker hadir dalam acara ini. (C11-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com