Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi AIDS Internasional ke-17 Dibuka

Kompas.com - 04/08/2008, 12:02 WIB

MEXICO CITY, MINGGU - Sekitar 20 ribu delegasi yang terdiri para ilmuwan, pembuat kebijakan dan aktivis hadir pada Konferensi AIDS Internasional ke-17 yang dibuka secara resmi hari Minggu (Senin WIB) di Mexico City.

Konferensi global tahun ini digelar untuk pertamakalinya di negara Latin, wilayah di mana stigma mengenai orang yang terifeksi  human immunodeficiency virus (HIV) masih sangat dipegang teguh. Konferensi ini juga tercatat sebagai yang  terbesar kedua selama 27 tahun sejarah berkembangnya penyakit AIDS dan yang terbesar penyelenggaraannya di negara berkembang.

Menjelang dibukanya konferensi yang dijadwalkan berlangsung selama enam hari ini, terungkap  mengenai fakta bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh dunia mengalami sedikit penurunan.  Namun begitu,  Badan Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa HIV/AIDS  masih tetap menjadi permasalahan yang sangat serius dan kompleks.
 
"AIDS adalah penyakit menular yang paling kompleks dan paling menantang yang mungkin pernah dihadapi umat manusia. Kami tidak mengendurkan upaya mengatasinya . Ini adalah epidemik yang tidak termaafkan. Kami akan terus berjuang dalam waktu lama,” ungkap Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO seperti dikutip AFP.

Dari data konferensi terungkap bahwa rata-rata infeksi HIV masih terus meningkat di beberapa negara  di dunia. Akses yang tepat kepada program pengobatan AIDS juga menjadi isu penting dalam agenda konferensi.

Di seluruh dunia, saat ini tercatat sekitar 33 juta orang mengidap sindrom mematikan ini. Sejak pertama kali ditemukan,  AIDS sendiri telah menelan 25 juta korban meninggal di seluruh dunia . Pada beberapa negara maju seperti Rusia dan China, bahkan di  Jerman dan Inggris, rata-rata infeksi terus meningkat.  Sedangkan di Amerika Serikat, metode deteksi yang lebih baik menunjukkan bahwa angka kasus infeksi yang luput  dari pantauan diperkirakan mendapai 30 persen.

Sementara itu di Afrika, di mana sekitar 70 persen kasus di dunia terjadi di benua ini, akses  pasien terhadap pengobatan HIV/AIDS relatif membaik, namun  kurangnya tenaga kesehatan dan perawat  menyebabkan pasien terlantar.  Ada pula isu tengang kekhawatiran mengenai hak asasi manusia di kalangan penderita  yang terlalu takut untuk menjalani pengobatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com