Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Orang Tewas karena Pisang Goreng

Kompas.com - 11/08/2008, 08:03 WIB

MUARADUA — Kegembiraan warga menyiapkan acara khitanan di rumah Hadis Sukandar di Dusun Simpang Merbau Desa Penantian Kecamatan Banding Agung, Ogan Komering Ulu Selatan, Minggu (10/8) berubah menjadi duka. Tujuh orang tewas setelah menyantap pisang goreng yang disuguhkan tuan rumah. Sementara itu, sedikitnya tujuh warga lainnya sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Diduga terigu yang dipakai untuk campuran pisang itu mengandung organofosfat. Bahan kimia ini biasa dipakai petani untuk membunuh serangga. Dokter Yudi Setiawan, dokter di RSUD Liwa, menduga dari gejala para korban dapat dipastikan racun itu golongan organofosfat yang menyerang syaraf.

“Racun ini biasanya terkandung dalam pestisida dan obat nyamuk.”jelas Yudi. Kapolres OKU Selatan AKBP Mukhlis SIk menyatakan pihaknya telah memeriksa sampel darah, bekas muntah korban serta sisa makanan untuk memastikan penyebab kematian korban.

Sementara Wabup OKU Selatan Drs Wancik Rasyid menyatakan peristiwa ini adalah musibah besar. Untuk itu, OKU Selatan berkabung.

Pihak kepolisian pun segera turun tangan Kapolres OKU Selatan AKBP Mukhlis Sik melalui Kapolsek Banding Agung Ipda Rizal menyatakan bahwa pihaknya juga telah memanggil pihak keluarga, sejumlah saksi. Juga menyita barang-barang untuk memasak.
Selain dicurigai makanan tersebut mengandung racun, di sekitar rumah korban juga terdapat zat cairan yang belum diketahui jenisnya. Tetapi, setelah didekati oleh pihaknya, zat tersebut mengakibatkan sakit kepala.

”Dan 11 orang lainnya tidak mengalami keracunan yang parah. Sehingga mereka menjalani rawat jalan. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian dan tim dari polres OKUS yang dipimpin kasatreskrin OKUS AKP Junaidi SH masih melakukan olah TKP,“ kata Rizal.

Menurut Rizal untuk kepastian lebih lanjut pihaknya sedang menunggu tim labfor Polda Sumsel yang akan segera tiba malam ini untuk kepastian jenis racun yang menyebabkan trgedi ini
Kisah tragis ini berawal dari persiapan khitanan di rumah Hadis Sukandar (45). Seperti kebiasaan di kampung, tetangga sekitar rumah akan bergotong royong untuk persiapan acara. Tak terkecuali di rumah Hadis.

Tetangga Hadis memasang tenda dan menyiapkan diri memasang tenda. Setelah memasang tenda mereka beristirahat. Pada pukul 11.30 tuan rumah menyajikan pisang goreng dan teh panas. Tapi, setelah makan mereka kejang-kejang, mulut berbuih, muntah darah dan tidak sadarkan diri.

Warga yang panik segera melarikan seluruh korban ke Puskesmas Banding Agung. Sementara sebagian korban dibawa ke rumah sakit umum daerah di Liwa, Lampung Barat.

Akhirnya diketahui bahwa tujuh warga meninggal, 3 kritis, dibawa ke RSUD Liwa, 7 dirawat inap dan 10 orang rawat jalan karena hanya pusing-pusing dan Wabup OKU Selatan Wancik Rasyid menyatakan, kejadian ini akan segera dilaporkan ke Bupati Muhtadin Serai untuk penanganan selanjutnya. Termasuk masalah santunan namun posko sementara tetap ada di sekitar lokasi untuk memantau setiap perkembangan.

”Posko tetap di lokasi untuk memantau setiap perkembangan “ ujar Wancik. (stc)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com