Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemicu Konflik Menjelang Pernikahan

Kompas.com - 13/08/2008, 10:37 WIB

HARI pernikahan sudah makin dekat. Sebagai mempelai wanita, Anda pasti tak hanya berdebar-debar menantikan pesta pernikahan, tapi juga stres. Apalagi jika kita menginginkan semuanya berjalan sempurna. Akhirnya kita pun berubah menjadi ‘monster’ yang menuntut orang lain (terutama yang membantu proses pernikahan, termasuk pasangan) menuruti permintaan-permintaan kita.

Sebelum Anda berubah menjadi sosok yang tak disukai banyak pihak, ada baiknya kenali beberapa hal yang bisa berpotensi menjadi masalah di pernikahan Anda nanti. Dengan begitu, Anda tak perlu menjadi si monster yang menyebalkan.

1. Impian pesta sempurna
Pesta penikahan berjalan sempurna adalah impian semua perempuan. Namun, reaksi beberapa calon pengantin akan hal ini terkadang berlebihan. Mereka merasa harus mengatur sendiri semua detail pesta agar berjalan sesuai rencana. Ketika ternyata ada satu hal yang tidak berjalan sesuai harapan, emosi mereka meledak.

Solusi: Tak ada yang sempurna di dunia ini. Jika Anda mencoba mewujudkannya dengan cara yang kontroversial dan penuh emosi, Anda malah kehabisan tenaga dan bisa kehilangan hubungan baik dengan beberapa pihak. Jadi, jangan terlalu panik! Carilah teman untuk tempat Anda berbagi dan meminta saran.

2. Harus menyenangkan orang lain
Faktor budaya juga membuat calon pengantin merasa harus menyenangkan semua orang dengan pesta pernikahan yang akan dibuat, termasuk si dia, orangtua, dan para undangan. Meski pernikahan seharusnya jadi saat berharga milik Anda dan pasangan, biasanya banyak yang ingin memberi saran. Bagaimana kalau ternyata saran yang diberikan saling bertentangan dan bikin kepala pusing?

Solusi: Untuk masalah ini, Anda memang harus sedikit bersabar. Pernikahan tak hanya momen istimewa bagi Anda dan pasangan, tapi juga untuk orang-orang di sekitar Anda (baca: keluarga besar). Walaupun Anda ingin pesta berjalan sukses seperti yang Anda inginkan, hubungan dengan kerabat dan keluarga dekat tetap perlu dijaga. Terima saran-saran yang memang masuk akal. Kalaupun Anda terpaksa menolak, sampaikan dengan cara yang bijak.

3. Pesta unik
Zaman sekarang sepertinya ada semacam kompetisi antarcalon pengantin untuk mengadakan pesta yang paling indah dan berkesan. Itu sebabnya, setiap calon pengantin berlomba-lomba membuat pesta yang berbeda dari orang lain. Karena terlalu memikirkan pesta yang sempurna, Anda sulit bertoleransi dengan satu kesalahan kecil (yang sebenarnya tidak berakibat fatal).

Solusi: Ingat kembali bahwa hal terpenting dari pernikahan adalah komitmen Anda berdua. Pesta pernikahan hanyalah perayaan satu hari sebagai sarana berbagi kebahagiaan. Justru setelah pestalah kehidupan baru Anda dan pasangan akan dimulai. Jadi, sebaiknya Anda tak terlalu mencurahkan seluruhnya pada pesta, tapi pada ‘perjalanan’ setelahnya.

4. “Terserah kamu, Sayang!”
Sejak dia melamar Anda, pasti yang tebersit di benak adalah bagaimana merencanakan pesta pernikahan impian. Meski saat menyusun rencana Anda minta pendapatnya, Anda tetap mengambil keputusan sesuai keinginan Anda. Lama-lama ini akan membuat pasangan menyerahkan semua urusan pada Anda karena merasa pendapatnya tak dibutuhkan. Anda pusing sendiri.

Solusi: Bukan cuma Anda yang punya impian, mungkin si dia juga punya. Belajarlah mendengarkan keinginannya. Libatkan ia dalam semua rencana. Jika ternyata apa yang dia inginkan berbeda dari rencana Anda, cari jalan tengahnya. Ingat, pesta ini milik dia juga lho!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com