Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi Hindarkan Kanker Rahim

Kompas.com - 01/09/2008, 14:30 WIB

MINUM kopi ternyata tidak hanya akan membuat Anda tetap semangat dalam beraktivitas. Khusus bagi Anda para wanita, kopi bisa jadi mendatangkan faedah yang sangat besar bagi kesehatan organ reproduksi.

Sebuah riset ilmuwan  Jepang belum lama ini mengindikasikan bahwa kebiasaan minum kopi dapat menjauhkan wanita dari kanker yang sangat menakutkan yakni kanker rahim. Dengan meminum kopi secara teratur, risiko perempuan tercatat lebih rendah mengalami kanker yang mematikan ini.

Riset yang digagas Kementrian Kesehatan Jepang ini dilakukan dengan memantau sekitar 54.000 wanita berusia  40 hingga 69 selama sekitar 15 tahun. Para ahli dari Pusat Kanker Nasional Jepang membagi para wanita menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat konsumsi kopi. Selama penelitian berlangsung, tercatat sekitar 117 wanita positif mengalami kanker rahim.

Hasil penelitian menemukan, kelompok wanita yang minum kopi lebih dari tiga cangkir sehari tercatat  berisiko 60 persen lebih kecil mengidap kanker rahim dibandingkan mereka yang meminum kopi kurang dari dua kali dalam seminggu.

“Kopi dapat menimbulkan pengaruh menekan kadar insulin, sehingga mungkin dapat menekan risiko mengidap kanker rahim,” ungkap peneliti dalam laporannya.

Selain meneliti konsumsi kopi, tim  peneliti juga menelaah efek  teh hijau terhadap kanker rahim . Tetapi mereka tidak menemukan hubungan antara teh hijau dengan penurunan risiko kanker rahim.  

Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada lapisan endometrium (servik uterus),  yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).

Kanker rahim biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50-60 tahun. Tetapi kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita berumur  20 sampai 30 tahun. Untuk pasien yang lebih tua, mereka lebih berpeluang meninggal akibat penyakit ini, dikarenakan penyakit mereka stadium nya lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com