Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USG Akurat Deteksi Kelainan Janin

Kompas.com - 14/01/2009, 09:45 WIB

Sebenarnya cukup banyak kelainan janin yang dapat dideteksi dengan USG 2D. Gangguan pertumbuhan janin (intra uterine growth retardation/IUGR), anenchepaly (batok kepala yang tidak menutup rapat), spina bifida, atau usus yang berada di luar, bisa terdeteksi melalui USG 2D.

Intinya, USG 3D digunakan sebagai pendukung atau untuk memastikan kelainan yang ditemukan saat pemeriksaan dengan USG 2D. “Secara klinis, manfaat USG 3D tidak terlalu banyak. Ada pula kelainan yang tidak dapat dideteksi dengan USG 3D, misalnya kelainan tidak adanya anus pada janin,” paparnya.

Dokter-dokter di negara maju, termasuk di Jepang, menggunakan USG 3D untuk mengoperasi kelainan janin dalam kandungan. Operasi jantung janin di dalam kandungan sudah bisa dilakukan di negara maju, tetapi belum bisa dilakukan di Indonesia.

Gambar USG 4D bisa direkam, jadi orangtua bisa melihat gerakan janin secara langsung. Hal ini tentu saja menimbulkan kesan impresif bagi orangtua. Selain itu, juga dapat meningkatkan ikatan psikologis antara orangtua dan bayi.

Perlu diperhatikan, untuk menampilkan gambar 3D tergantung pada keahlian mengoperasikannya, jumlah cairan amniotik atau ketuban di sekeliling janin, juga posisi dan derajat kegemukan kehamilan. Senada dengan Dr Indra, banyak ahli yang tidak terlalu menganjurkan penggunaan USG 3D atau 4D.

Mengukur Tubuh Janin
Selain menentukan usia kehamilan, USG membantu melihat perkembangan janin, kelainan janin, plasenta (ari-ari), dan air ketuban. Biasanya kelainan janin bisa diamati saat memasuki usia kehamilan 18-20 minggu atau menjelang 5 bulan.

Secara garis besar, beberapa manfaat penting dari pemeriksaan USG adalah :

1. Melihat kantong kehamilan (gestational sac). Kantong kehamilan biasanya sudah terlihat pada usia kandungan 4 minggu. Detak jantung bisa dideteksi dengan irama ultrasound doppler pada usia 6 minggu, dan lebih jelas digambarkan pada usia 7 minggu. Normalnya, denyut jantung janin usia 6 minggu adalah 90-110 denyut per menit, dan pada usia 9 minggu sekitar 140-170 denyut per menit. Bila pada usia 5-8 minggu terjadi perlambatan denyut jantung (kurang dari 90 denyut per menit) atau istilahnya bradycardia, bisa dikaitkan dengan risiko tinggi terjadinya keguguran.

2. Letak kehamilan. USG membantu mendeteksi letak kehamilan. Bisa saja terjadi kehamilan di luar kandungan.

3. Keadaan kehamilan. Apakah kehamilan normal atau abnormal? Lewat USG bisa dideteksi adanya kehamilan molar (hamil anggur) atau hamil kosong (blighted ovum). Blighted ovum adalah kondisi hamil, tetapi bakal janin tidak tumbuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com