Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Gaji Anda Lebih Besar dari Suami

Kompas.com - 10/04/2009, 12:03 WIB

Karier dan penghasilan istri yang lebih besar seharusnya tidak menjadi sebuah masalah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasangan suami-istri agar tidak menuai konflik saat hal itu terjadi.

1. Ubah pola pikir
Selama ini pola pikir dalam masyarakat cenderung menempatkan wanita dalam wilayah domestik yang bertanggung jawab terhadap urusan pengasuhan anak dan dapur. Sementara itu, lelaki berperan sebagai pencari nafkah dan tulang punggung keluarga.

Gambaran ini sebenarnya salah kaprah. Tanggung jawab dan kelangsungan rumah tangga tidak berada dalam satu tangan (suami), melainkan tanggung jawab bersama. Konflik biasanya muncul karena pola pikir yang salah. Bila masing-masing pasangan mau lebih mengerti, konflik pasti bisa dihindari.

Karena itu, syukuri besarnya gaji Anda sebagai sebuah berkah. Sebab, pemasukan yang lebih besar berarti kualitas hidup pun jadi lebih baik.

2. Pandai menempatkan diri
Anda harus bisa menempatkan dirinya dengan baik. Di luar rumah, Anda boleh saja berperan sebagai seorang direktur. Namun, ketika kembali ke rumah, Anda harus ingat peran Anda sebagai istri.

Inilah yang sering kali terlupakan. Anda membawa kebiasaan di kantor ke rumah sehingga suami merasa menjadi bawahan Anda.

Hal serupa juga berlaku ketika suami masuk ke lingkup pergaulan Anda. Saat ada acara di kantor Anda, usahakan suami tidak merasa minder. Bantu ia untuk menempatkan diri sebagai seorang suami dari atasan kantor istrinya. Tak perlu berpikir negatif tentang hal lainnya.

3. Berbagi tanggung jawab
Karier Anda semakin cemerlang dengan promosi yang baru Anda dapatkan tahun ini. Ini juga berarti tuntutan tanggung jawab yang lebih besar di kantor. Konsekuensinya, waktu untuk keluarga pun jadi berkurang. Lalu, siapa yang bertugas mengurus rumah dan anak-anak? Untuk masalah satu ini, pasangan suami-istri harus memutuskannya berdasar apa yang terbaik untuk anak-anak. Lupakan dulu ego masing-masing!

Bila suami pekerja freelance, usahakan agar pekerjaan tersebut bisa dilakukan di rumah. Suami bisa tinggal di rumah, sementara Anda bekerja. Bagi pekerjaan rumah tangga, mulai mengantar anak sekolah, membersihkan rumah, hingga berbelanja kebutuhan rumah. Dengan demikian, anak-anak dan urusan rumah tetap terjaga. Anda pun tak perlu merasa bersalah saat harus meninggalkan rumah untuk bekerja.

Hilangkan pemikiran bahwa tinggal di rumah sama dengan tidak bekerja. Jangan pernah menganggap remeh pekerjaan rumah tangga. Sebab, itu adalah pekerjaan yang sangat berat, yang dilakukan sejak matahari terbit hingga tenggelam. Tak ada salahnya dengan menjadi bapak rumah tangga, kok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com