Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas Berlebih Percepat Penularan TB

Kompas.com - 10/06/2009, 19:33 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com- Jumlah narapidana yang melebihi kapasitas diduga kuat ikut mempercepat penularan penyakit, salah satunya tubercolosis (TB). Asupan gizi, sanitasi, dan istirahat yang kurang membuat daya tahan tubuh narapidana lemah, sehingga mudah tertular penyakit.

Ditjen Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Untung Sugiono mengatakan hal itu saat berkunjung le Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Bandung, Rabu (10/6).

Ruang sel yang sempit membuat napi tidak bisa tidur enak. Padahal tidur itu penting untuk daya tahan tubuh. "Belum lagi kalau ternyata teman satu selnya ada yang positif TB," ujarnya.

Dia memaparkan, satu sel yang semestinya dihuni oleh tiga orang. kenyataannya dinuhi oleh enam sampai tujuh napi. Ini terjadi di hampir seluruh penjara di Indonesia. Kepala Kanwil Departemen Hukum dan HA M Jawa Barat Mohamad Indra mengatakan, di Jabar kapasitas penjara idealnya hanya untuk 6.000 orang. Faktanya, saat ini dihuni 17.000 orang. Di LP Banceuy, misalnya, kapasitasnya cuma 450 orang, tetapi dihuni sampai 1.091 napi.

Untung mengemukakan, TB menjadi salah satu dari 10 penyakit yang mengakibatkan kematian para napi. "Rata-rata yang meninggal karena TB ini baru berada dalam sel antara bulan pertama sampai bulan ke enam," ujarnya.

Menurut dia, ada dua kemungkinan. Pertama, napi sudah membawa penyakt tersebut saat masuk penjara. Kedua, dia tertular oleh penghuni lama. Di seluruh Indonesia, napi yang diduga menderia TB mencapai 2.190 orang. Adapun yang positif TB mencapai 491 orang. "Ini fenomena gunung es larena banyak juga napi yang tidak mau memeriksakan diri," ujarnya.

Untung mengemukanan bahwa penularan TB juga dipengaruhi oleh faktor banyaknya penderita HIV/AIDS. Napi yang positif HIV/AIDS rentan terhadap segala penyakit menular, termasuk TB.

Kepala LP Banceuy Ilham Djaya mengungkapkan, setiap napi yang baru masuk LP selalau diperiksa kesehatannya secara umum. Napi yang terbukti positif TB langsung dirawat inap di ruang klinik. Selain untuk mempercepat penyembuhan, ini juga untuk mencegah percepatan penularan TB ke napi lain.

"LP Banceuy aktif memeriksa napi yang mengalami gejala TB. Napi yang baru datang diminta untuk mengisi berita acara yang berisi tentang pernyataan yang mengarah ke gejala TB," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com