Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Menyusui Dilarang Makan Makanan Pedas?

Kompas.com - 19/06/2009, 11:37 WIB

KOMPAS.com — Saat ibu menyusui, biasanya muncul aneka nasihat yang berbau anjuran dan larangan. Tidak boleh ini, harus itu, dan sebagainya. Padahal sering kali hal itu hanya mitos, lho. Nah, apalagi mitos dan fakta seputar menyusui?

Mitos: Sebelum menyusui, ASI yang keluar pertama harus dibuang dulu.
Fakta: Tidak perlu dibuang. ASI pertama yang keluar adalah kolostrum yang mengandung banyak zat antibodi untuk kekebalan tubuh. Sebelum menyusui, ibu boleh mengoleskan ASI kepada puting susu dan sekitarnya untuk mematikan kuman.

Mitos: ASI basi.
Fakta: Tidak ada istilah ASI basi selama ASI ada di payudara ibu. ASI selalu dalam keadaan terlindungi dalam payudara sehingga tak mungkin basi atau dingin karena selalu sesuai dengan suhu tubuh. ASI dianjurkan untuk tidak diberikan lagi bila dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari 8 jam. Namun bila disimpan di kulkas bisa bertahan 2 minggu, bila di suhu freezer, bisa bertahan 2 bulan.

Mitos: Makanan pedas dan bersantan yang dikonsumsi ibu dapat menyebabkan bayi diare.
Fakta: Tak pernah terjadi bayi diare hanya karena makanan yang dikonsumsi ibunya. Meski begitu, sebaiknya ibu jangan mengonsumsi makanan yang terlalu merangsang karena ada juga bayi yang menjadi kembung.

Mitos: Ibu menyusui tak boleh minum es karena menyebabkan bayi pilek.
Fakta: Hal itu tak berhubungan sama sekali. Suhu ASI dalam payudara tetap hangat 37 derajat celsius. Apa pun yang dikonsumsi ibu akan diserap darah dan akan diproduksi menjadi ASI.

Mitos: Semasa menyusui, ibu harus makan dua porsi lebih banyak.
Fakta: Sebetulnya tidak demikian. Yang penting adalah konsumsi menu seimbang. Bila ibu merasa lapar silakan makan, tetapi berhenti bila sudah kenyang. Perhatikan keseimbangan dan kecukupan gizinya. Sebaiknya ibu tidak diet karena memengaruhi komposisi ASI dan produksinya juga akan berkurang.

Mitos: Payudara besar berarti ASI berlimpah.
Fakta: Tidak benar. Payudara besar menandakan banyaknya lemak yang menunjang. Banyak sedikitnya produksi ASI bergantung pada gudang ASI yang di situ terdapat kelenjar-kelenjar susu yang menghasilkan ASI. Setiap ibu mempunyai kelenjar yang banyaknya kurang lebih sama.

Mitos: Payudara jadi kendur bila menyusui.
Fakta: Justru proses menyusui menyebabkan payudara jadi kencang. Hal ini terjadi karena adanya kontraksi dari otot-otot dan kelenjar payudara.

Mitos: Bayi dengan ASI eksklusif akan susah diberi makanan pendamping.
Fakta: Justru bayi yang mendapat ASI eksklusif nantinya lebih mudah menerima variasi rasa makanan pendamping. Pasalnya, bayi sudah terbiasa memperoleh rasa ASI yang variatif.

Mitos: Setelah ibu bekerja, produksi ASI akan berkurang.
Fakta: Tidak selalu. Caranya, sebelum dan setelah bekerja, ibu tetap memberikan ASI langsung kepada bayinya, sementara selama ibu bekerja, ASI tetap dikeluarkan dengan cara diperah setiap 3 jam sekali. Kalau hanya diperah saja tanpa disusukan langsung, produksinya pun akan berkurang karena isapan bayi dapat merangsang kerja otak untuk menghasilkan hormon prolaktin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com