Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Indonesia Perlu Kemandirian Pangan dan Revitalisasi Desa

Kompas.com - 25/06/2009, 19:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia perlu kemandirian pangan dan revitalisasi desa untuk mengentaskan masyarakat miskin dan mengatasi pengangguran. Demikian diungkapkan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan visi dan misinya soal kemiskinan dan pengangguran dalam acara Debat Presiden di stasiun televisi MetroTV, Jakarta, Kamis (25/6) malam.

Dalam acara yang dimoderatori pengamat ekonomi Aviliani ini, Megawati mengungkapkan, sebagai negara besar yang memiliki kekayaan sumber daya alam, sangat layaklah jika masyarakat Indonesia sejahtera.

Kekayaan alam utama yang potensial menurut Megawati adalah sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Oleh karena itu diperlukan pembagian tata ruang tanah dan air untuk meningkatkan potensi alam itu. "Kita ingin membangun kedaulatan bukan hanya swasembada pangan, tapi juga kelautan," ujar Megawati.

Kemandirian pangan bisa ditempuh antara lain dengan melakukan proteksi terhadap produksi dalam negeri. "Contoh pada waktu lalu saya berhentikan impor beras dan gula untuk melindungi dan memperbesar produksi beras dan gula secara mandiri," ungkap Mega.

Selanjutnya, Megawati juga menyoroti soal pemberdayaan daerah. Desa harus direvitalisasi agar mampu mengembangkan diri dan masyarakat di dalamnya. Selama ini pengembangan terhadap potensi desa kurang sehingga banyak masyarakat desa berbondong-bondong ke kota. Akibatnya, muncul urbanisasi. Bukannya menjadi sejahtera, tetapi banyak kaum urban justru menjadi miskin di kota.

Menurut Megawati, jika desa dikembangkan, maka kesempatan kerja menjadi terbuka di daerah dan kesejahteraan menjadi lebih merata. "Apakah ini mungkin dilakukan? Ya. Ini hanya persoalan me-manage-nya," kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com