Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parasetamol, Tak Seaman yang Dikira

Kompas.com - 04/07/2009, 09:49 WIB

KOMPAS.com- Sekitar sebulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan akan banyaknya obat penghilang rasa sakit (painkiller) yang dijual bebas dan mengandung parasetamol, bisa membahayakan karena berpotensi merusak liver.

Parasetamol merupakan obat analgesik yang populer digunakan untuk melegakan sesak napas, demam, atau sakit ringan. Sebelumnya menurut rekomendasi FDA dosis aman mengonsumsi parasetamol tidak lebih dari 4000 mg dalam jangka 24 jam bagi orang dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun.

Sayangnya karena parasetamol termasuk obat yang mudah didapat, overdosis obat baik sengaja atau tidak sering terjadi. Misalnya saja orang yang menderita arthritis atau nyeri sendi yang dengan mudah mengalami overdosis bila ia mengonsumsi obat arthrtitis tiap 4 atau 6 jam dan ditambah obat penghilang nyeri lainnya yang mengandung parasetamol dan biasanya dijual bebas. Obat nyeri sendi seperti tylenol mengandung 325 mg parasetamol dan 500 mg untuk jenis ekstra kuat.

Selama bertahun-tahun konsumen merasa aman dalam memilih parasetamol sebagai obat pereda sakit. Berbeda dengan painkiller jenis ibuprofen atau asetosal (asam asetilsalisilat), parasetamol tidak menyebabkan peradangan. Karena itulah obat ini sering dianggap aman.

Tetapi faktanya, studi terbaru menunjukkan parasetamol dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kerusakan liver, bahkan kematian.

Untuk menghidari efek samping tersebut, FDA menurunkan dosis aman parasetamol, yakni 3.250 mg untuk orang dewasa (sebagian ahli merasa dosis ini masih terlalu tinggi) dan untuk dosis tunggal tidak lebih dari 650 mg.

Selain itu karena kombinasi parasetamol dan alkohol bisa meracuni liver, maka orang yang mengonsumsi lebih dari tiga gelas minuman beralkohol disarankan untuk mengurangi asupan parasetamol dari dosis biasa.

Konsumen juga diharapkan mewaspadai kemungkinan over dosis karena mengonsumsi beberapa jenis obat yang mengandung parasetamol secara bersamaan untuk mengurangi gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri menstruasi, atau influenza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com