Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empis-empis dan Brongkos Temanggung yang Bikin Kangen

Kompas.com - 13/09/2009, 16:35 WIB

Putu Fajar Arcana dan Susi Ivvaty

Jika suatu waktu berkunjung ke Temanggung, Jawa Tengah, ada baiknya Anda mencecap empis-empis dan brongkos. Dua menu makanan khas Temanggung itu bisa dijumpai di sejumlah warung, dua di antaranya Warung Arum dan Warung Arum 2 di seputaran alun-alun Kabupaten Temanggung.

Selain dua jenis menu itu, masih ada banyak makanan enak dan khas yang bisa dijumpai di daerah yang lebih dikenal karena tembakaunya itu. Sebut saja bakso lombok ulek (bakso yang cabai rawitnya langsung diulek di dalam mangkok), kupat-tahu (yang juga ada di Magelang), serta oblok-oblok lembayung (daun kacang).

Warung Arum dan Warung Arum 2, menyediakan hampir 20 menu lauk untuk makan pagi, siang, dan malam. Selain melayani konsumen yang ngiras (makan langsung di warung), dua warung ini juga menjadi langganan ibu-ibu yang tidak sempat memasak di rumah. Konsumen yang ngiras biasanya adalah karyawan kantor dan anak kos. Tak jarang pula tamu dari luar kota yang kebetulan lewat dan singgah.

Dua warung itu bernama sama karena pemiliknya masih satu keluarga. Pemilik Arum adalah Sri Aminah (45), sedangkan Arum 2 adalah pasangan Candra (31) dan Dwi Setyowati (31). ”Sri Aminah itu bibi saya,” kata Candra yang membuka Warung Arum 2 pada tahun 2004.

Empis-empis sebetulnya jangan lombok atau sayur cabai, yakni cabai hijau yang dibumbui dan dimasak dengan santan. Empis-empis dibikin memang untuk memperkuat rasa lauk. Misalnya, makan dengan tahu goreng lalu ditambah dengan empis-empis, santapan akan terasa lebih menusuk dan nikmat.

Agar lebih bervariasi dan menambah citarasa, tidak hanya cabai yang kemudian dimasak. Empis-empis bisa diisi dengan tempe bongkrek, tempe kedelai, tahu, daging, atau ikan. Tergantung selera. Karena pada dasarnya adalah sayur cabai, maka cabainya tentulah sangat banyak, hampir sebanyak isi tempe atau dagingnya. Empis-empis ini memang dirancang untuk mereka para pecandu rasa pedas.

Empis-empis tidak asing lagi di lidah kami. Masakan ini selalu membikin kangen sehingga ketika datang ke Temanggung beberapa pekan lalu, kami sengaja mencari waktu mengunjungi Warung Arum dan Warung Arum 2. Bahkan, kami datang dua kali ke Warung Arum karena kesengsem rasa pedas empis-empis yang menggoda lidah.

Sarapan

Jarum jam sudah menunjuk pukul 09.00, sudah lewat waktu untuk sarapan. Tak apalah. Sebelum menuju Dusun Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, kami perlu ”mempersiapkan” perut. Kami duduk menyelip di antara konsumen lain yang memenuhi warung. Begitulah hakikat warung, selalu menyediakan bangku panjang. Tak ada pengistimewaan. Semua duduk bersama-sama sembari menyantap makanan.

Kami segera memesan empis-empis tahu dan terik/opor ayam kampung. Paduan yang pas. Empis-empis pedas, sedangkan opor ayam gurih-manis. Paha dan dada ayamnya termasuk berukuran jumbo, sungguh besar untuk ukuran makan sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com