Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai "Shock" pada Pasien DBD

Kompas.com - 07/11/2009, 10:44 WIB

KOMPAS.com — Penderita demam berdarah dengue (DBD), terutama anak, rawan mengalami gangguan keseimbangan cairan. Hal ini bisa berakibat fatal, yakni terjadinya sindroma shock (renjatan) yang berujung pada kematian. Sindroma shock biasanya terjadi pada hari ketiga atau keempat sejak terjadinya demam. Padahal, pada saat ini demam biasanya mereda.

Infeksi virus dengue bisa menimbulkan perembesan plasma sehingga cairan akan memenuhi rongga sekitar jantung, paru, dan perut, sehingga terjadi pembengkakan. Di sisi lain, tubuh mengalami kekurangan cairan. Infeksi dengue yang tidak menimbulkan perembesan plasma disebut dengan demam dengue. Jenis ini relatif ringan dan tidak mengancam jiwa.

Tanda-tanda shock yang perlu diperhatikan adalah pasien gelisah, terjadi penurunan kesadaran yang ditandai dengan pasien tampak mengantuk dan ingin tidur terus, tidak nafsu makan, sakit perut, tidak nafsu makan, dan jarang buang air kecil.

Jika shock terjadi berkepanjangan tanpa ada tindakan medis bisa mengakibatkan kematian. Untuk mencegah shock, penderita DBD harus diberi cukup cairan, baik lewat mulut maupun infus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com