Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minuman Energi, Benarkah Bikin Greng?

Kompas.com - 07/01/2010, 14:24 WIB

KOMPAS.com — Dalam berbagai iklan minuman energi, sering kali digambarkan bahwa seseorang yang menenggak minuman tersebut menjadi bertambah kuat, bahkan mampu mendorong truk yang hampir jatuh ke jurang. Benarkah minuman energi mampu menambah tenaga?

Minuman energi yang beredar di pasaran pada umumnya mengandung kafein dan taurin. Dilihat dari strukturnya, kedua senyawa itu bukanlah molekul sumber energi. Selain itu, minuman energi juga mengandung banyak gula yang memang bisa meningkatkan energi. Kombinasi bahan-bahan dalam minuman energi mungkin akan merangsang saraf pusat untuk memicu reaksi metabolisme (menghasilkan energi) di otot.

Mekanismenya melalui pengaktifan kerja saraf yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen, sembari menstimulasi peningkatan kadar gula darah. Reaksi ini akan lebih aktif dengan penambahan vitamin-vitamin.

Sayangnya, energi yang dihasilkan pun bersifat sementara, tak lebih dari beberapa jam. Oleh karena itu, lebih tepat bila minuman energi disebut sebagai stimulan energi.

Yang harus dipahami adalah efek samping dari kandungan minuman energi. Misalnya saja kandungan gula yang tinggi bisa menyebabkan kegemukan. Selain itu, kafein memiliki beberapa efek, seperti denyut jantung lebih cepat, tekanan darah meningkat, dan meningkatkan aliran darah ke otot. Hal ini tentu berbahaya bagi penderita penyakit jantung.

Bila Anda ingin menambah energi karena sering merasa kelelahan atau kurang konsentrasi, pertimbangkan untuk memilih cara yang lebih sehat untuk memulihkan energi. Misalnya dengan cukup tidur, olahraga ringan, atau mengonsumsi makanan bergizi. Strategi ini bukan hanya akan menghasilkan energi, melainkan juga menjaga kebugaran fisik dan psikologis dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com