Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Mitos Menyesatkan soal Makanan

Kompas.com - 19/01/2010, 09:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah informasi tentang gizi dan makanan yang selama ini Anda pegang teguh ternyata belum sepenuhnya benar dari sisi medis. Sering kali informasi ini hanya berupa mitos dan omong kosong belaka. Nah, inilah beberapa mitos tentang gizi dan makanan yang kerap menyesatkan:

1.    Gula menyebabkan diabetes
Jika Anda diabetesi, Anda perlu memerhatikan asupan gula dan karbohidrat untuk menjaga kadar gula darah. Bila bukan diabetesi, asupan gula tak menyebabkan diabetes. Yang benar, diet tinggi kalori, termasuk banyak minum dan makan manis, kegemukan, dan tak pernah olahraga adalah faktor risiko utama penyebab penyakit diabetes tipe 2.

2.    Semua lemak buruk
Kita semua butuh lemak karena lemak membantu penyerapan vitamin A, D, E, K, transmisi saraf, dan menjaga integritas membran sel. Namun, ketika dikonsumsi berlebihan, lemak menyebabkan peningkatan berat badan, penyakit jantung, dan kanker. Tentu tidak semua lemak buruk. Pilihlah lemak baik yang disebut lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda dalam pola makan sehari-lemak. Lemak tak jenuh ini terdapat pada ikan dan kacang-kacangan.

3.    Gula cokelat lebih baik dibanding gula putih

Memang benar gula cokelat mengandung sejumlah mineral. Namun, mineral itu bisa terasa manfaatnya untuk tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah banyak sekali. Dalam konsumsi sehari-hari, perbedaan kandungan mineral itu tak terlalu signifikan.

4.    Kulit telur cokelat lebih bergizi dibanding yang putih

Warna kulit telur dapat berwarna-warni, tetapi itu tak ada hubungannya dengan kualitas, rasa, dan kandungan nutrisinya.

5.    Turunkan kolesterol dengan pantang seafood

Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah wajar karena seafood memang mengandung kolesterol. Kadar kolesterol dalam tubuh sebagian besar dipengaruhi oleh lemak jenuh dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging merah dan makanan kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di snack kemasan, gorengan, atau margarin yang berisi minyak hydrogenated.

6.    Hindari karbohidrat agar berat badan cepat turun

Pesan utama diet rendah karbohidrat adalah karbohidrat mempercepat produksi insulin yang ujung-ujungnya akan menambah berat badan. Namun, membatasi asupannya secara berlebihan bisa membuat tubuh kekurangan karbohidrat untuk kegiatan harian. Akibatnya, tubuh akan membakar cadangan karbohidrat untuk energi, dengan melepaskan air. Itulah sebabnya Anda kehilangan banyak air ketika diet rendah karbohidrat.

7.    Hindari kacang-kacangan karena berlemak

Memang benar kacang-kacangan tinggi kalori. Asal tak berlebihan, kacang-kacangan baik untuk kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh tunggal dan ganda.

8.    Ibu hamil harus makan untuk dua orang

Kebutuhan energi setiap orang itu berbeda. Rekomendasi tambahan gizi untuk ibu hamil adalah 100 kilo kalori untuk trimester pertama dan 300 kilo kalori untuk trimester kedua. Contohnya, tambahan kudapan sebelum tidur untuk ibu hamil adalah buah, yoghurt, dan beberapa potong biskuit.

9.    Tidak makan malam membantu menurunkan berat badan

Banyak orang berpikir, makan lebih sedikit berarti mempercepat penurunan berat badan. Mereka tidak tahu, ketika tak makan, tubuh berpikir kita sedang kelaparan dan karenanya memperlambat proses metabolisme. Kita pun cenderung makan banyak sesudah melewati waktu makan. Karena itu, jangan lewatkan waktu makan. Cara yang sehat adalah makan sering tetapi dalam porsi kecil agar gula darah terus seimbang.

10.    Daging merah tidak baik untuk kesehatan

Memang benar daging merah meningkatkan risiko penyakit jantung karena kandungan lemak jenuhnya. Padahal, daging putih juga mengandung lemak jenuh. Seporsi daging sapi sirloin atau babi tenderloin mengandung lemak jenuh lebih sedikit daripada paha ayam dengan kulit. Jangan makan daging ayam dengan kulitnya. Pilih daging sapi tanpa lemak agar tidak menambah kandungan lemak jenuh dalam tubuh. @

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com