KOMPAS.com - Pernikahan di bawah umur serta hubungan seks pra nikah yang dilakukan oleh para remaja berkolerasi pada angka kehamilan yang tak diinginkan serta meningkatnya risiko kematian ibu melahirkan.
"Kehamilan di bawah usia 20 tahun sangat rentan komplikasi. Secara fisik organ-organ reproduksi mereka masih dalam proses maturasi, sedangkan secara emosional juga belum siap untuk menghadapi beban kehamilan selama sembilan bulan," kata dr.Boy Abidin, Sp.OG, dari RS.Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Faktor risiko lain dari kehamilan di usia muda adalah preeklamsia (gejala hipertensi) yang merupakan penyebab kematian terbesar kedua pada kehamilan di dunia. Risiko lain yang juga berbahaya adalah risiko plasenta previa atau plasenta berada di bawah rahim.
"Normalnya plasenta tumbuh di bagian atas rahim namun karena kondisi rahimnya kondisinya kurang baik, maka plasenta mencari area yang banyak sirkulasi darah, yakni di bagian bawah rahim. Ini akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur," tambah dr.Boy.
Seperti halnya wanita yang hamil di usia terlalu tua, menurut dr.Boy kehamilan yang terjadi di usia remaja juga termasuk dalam kelompok kehamilan berisiko. "Perlu penanganan dan pengawasan dari dokter untuk menghindari risiko komplikasi," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.