Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Kerajinan Logam Beromzet Ratusan Juta

Kompas.com - 04/02/2010, 10:01 WIB

KOMPAS.com — Sampai kapan pun pamor kerajinan berbahan baku dari alam tidak akan pernah redup. Salah satunya adalah kerajinan alam berbahan baku logam. Hal itu disebabkan kerajinan logam termasuk salah satu produk kerajinan yang memiliki estetika tinggi dan relatif tahan lama.

Tengok saja pengalaman salah satu perajin logam dari Boyolali bernama Johan Laksmana. Ia telah berkecimpung sebagai perajin logam sejak tahun 2003. Berbekal ilmu mengikuti atasannya menjadi perajin logam selama lima tahun, akhirnya ia berani menjalankan bisnis logam seorang diri dengan mengusung nama Laksmana Art. "Kerajinan logam prospek pasarnya kian lama makin bagus," katanya.

Misalnya saja replika bunga raflesia. Ia bisa membuat replika raflesia dengan beragam ukuran, tergantung dari pesanan. Umumnya Johan membuat replika bunga raflesia mulai dari diameter 20 sentimeter (cm) hingga ukuran 40 cm ke atas. "Fungsinya untuk hiasan dinding," katanya.

Pembuatan replika bunga raflesia berdiameter 20 cm membutuhkan waktu sekitar 6 hari. Sementara untuk ukuran yang lebih besar butuh waktu pengerjaan minimal 10 hari.

Harga jual kerajinan replika raflesianya yang berukuran 20 cm mulai dari Rp 2,8 juta per unit. "Marginnya sekitar 10 persen karena saat ini persaingan harga cukup ketat," katanya.

Ia pun membuat beraneka ragam kerajinan logam lainnya, seperti bathtub, wastafel, cawan, guci, tutup kloset, relief, bandul, dan juga gantungan kunci. Harga kerajinan tangan logamnya beraneka ragam, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Namanya juga bisnis, suatu waktu pesanan sepi dan pada waktu lain pesanan membeludak sehingga omzetnya tak pernah stabil. "Kalau sedang ramai pesanan omzet sebulan bisa sampai Rp 150 juta per bulan," katanya. (Rizki Caturini/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com