Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Pameran, Belajar Melihat Selera Konsumen

Kompas.com - 21/02/2010, 18:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keramik lukis yang bernilai seni bukanlah benda pakai yang selalu dibutuhkan orang. Karena sifatnya yang bukan benda pakai itulah, pelaku industri rumahan keramik lukis pemula merasa kesulitan memasarkan produknya.

Setidaknya begitulah menurut Hendralian, salah seorang pelaku industri rumahan keramik lukis, Oddgreen saat ditemui di pameran furniture Indonesia 2010, Jakarta Convention Center, Minggu (21/2/2010). "Kendalanya, cuma pemasarannya saja yang kurang karena keramik bukan barang primer," ujar Hendralian ketika ditanya tentang kendala bisnisnya.

Selain sifatnya yang bukan barang primer, memasarkan keramik lukis tangan seperti produk Oddgreen dikatakan Hendralian agak sulit jika kita tidak dapat menentukan sasaran produk.

Awalnya, produk Oddgreen seperti piring keramik lukis, mug lukis, vas bunga lukis tangan hendak di pasarkan ke pasaran produk seni. Namun, Hendralian mengatakan, "Masuk pasar yang seni-seni untuk pemula itu susah, Kalau di sini nggak sampe kayaknya. Keramik di Indonesia lebih ke arah etnik, harganya mahal-mahal, kalau pemula, nggak sampe," katanya.

Oleh karena itulah, dua penggagas Oddgreen, Hendralian dan Isdihar yang baru memulai bisnisnya tiga tahun itu, hanya memasarkan produknya melalui internet seperti blog, atau pada saat pameran-pameran produk kerajinan.

Dengan mengikuti berbagai pameran produk, lanjut Lian, mereka belajar melihat selera konsumen. "Kita kan belum tau mana yang laku. Jadi, dari pameran kita belajarnya," ujarnya.

Dari mengikuti pameran tersebut, kedua pelaku bisnis keramik itu, Hendralian dan Isdihar memutuskan untuk menyasar ABG dengan menjual produk berdesain populer yang berwarna cerah dan murah meriah.

Contohnya saja, produk kalung dan gelang tali berliontin keramik lukis dijual mereka dengan harga murah meriah, yakni Rp 10 ribu. Desain pada liontin kalung dan gelangpun lucu-lucu. Ada yang bergambar hewan, bunga, vespa, wayang, dan gambar lainnya yang terkesan muda dengan warna yang cerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com