Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stretch Mark, Si Gurat Putih Membandel

Kompas.com - 04/03/2010, 19:45 WIB

KOMPAS.com - Salah satu masalah kulit yang bisa sangat mengganggu penampilan para perempuan adalah munculnya gurat-gurat putih pada permukaan kulit. Dan, masalah kulit seperti ini sangat sering terjadi, terutama pada perempuan yang sedang hamil.

Sehingga, masalah kulit yang kerap disebut stretch mark ini kemudian sering dianggap sebagai gurat kehamilan. Padahal, sebenarnya stretch mark ini adalah masalah semua perempuan. Baik yang sedang hamil, maupun yang belum pernah hamil.

Munculnya stretch mark, ditengarai dipicu oleh terjadinya peregangan permukaan kulit akibat bertambahnya berat badan yang radikal dalam waktu singkat. Menurut dr. Hardy Suwita, Sp.KK, spesialis dari RS Satya Nagara, hal ini banyak terjadi pada perempuan dengan obesitas, juga yang tengah hamil.

"Jika kenaikan berat badannya drastis, biasanya stretch mark akan muncul di area-area kulit yang mudah teregang," ungkap Hardy.

Oleh karena itu, area-area seperti betis, perut, paha, bokong, dan lengan atas, yang biasa terjadi pemekaran ketika terjadi kenaikan berat badan, menjadi sangat akrab dihinggapi stretch mark.

Proses terbentuknya gurat putih ini sebetulnya diawali dengan adanya timbunan lemak di bawah kulit. Seperti diketahui, sebagian besar tubuh perempuan dibentuk oleh lemak yang terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu. Nah, ketika berat badan bertambah drastis, lapisan dermis yang berada di atas lapisan lemak jadi teregang secara radikal.

Akibat terlalu dipaksakan melar, lapisan kulit yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel kulit muda ini lalu menjadi pecah. Sehingga, akan memunculkan gurat-gurat berwarna keunguan yang diiringi rasa gatal. Warna ungu ini muncul sebagai akibat dari adanya aktivitas pigmen kulit melalui melanosit yang disebabkan robekan pada bagian dermis kulit.

Lama kelamaan ia akan berubah warna menjadi putih, sebagai pertanda telah terbentuknya jaringan baru, yang memiliki warna berbeda dengan warna kulit aslinya. Selain masalah pertambahan berat badan, kurangnya elastisitas kulit juga memengaruhi kemungkinan terjadinya stretch mark. Sehingga, pada kondisi perempuan yang kurang asupan penunjang kolagen kulit dan dehidrasi, bisa semakin memperbesar kemungkinan dirinya mengalami stretch mark.

Sayangnya, menurut Hardy, stretch mark sulit untuk dihilangkan jika sudah terbentuk. Jadi, jika Anda khawatir mendapati stretch mark di kulit, sebaiknya menjaga berat badan dan nutrisi kulit. Atau, untuk sedikit menyamarkannya, bisa dengan mengoleskan krim atau salep yang mengandung turunan asam vitamin A secara rutin, yang bisa menjaga elastisitas jaringan kulit pada dermis.

(Laili Damayanti/Tabloid Nova)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com