Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama untuk Uji Coba Obat Kanker Payudara

Kompas.com - 18/03/2010, 07:40 WIB

WASHINGTON, RABU — Tiga produsen farmasi, Pemerintah Amerika Serikat, dan lembaga penelitian nirlaba bekerja sama untuk menguji lima obat kanker payudara terbaru. Kerja sama yang dilakukan agar kelima obat bisa dipasarkan secepatnya itu diumumkan di Washington, Rabu (17/3/2010).

Penelitian bertajuk Investigation of Serial Studies to Predict your Therapeutic Response with Imaging and Molecular Analysis (I-SPY2) itu menguji coba pendekatan analisis DNA untuk menentukan obat terbaik bagi tiap individu penderita.

I-SPY2 juga menguji pendekatan analisis DNA untuk mengenali jenis tindakan dan pengobatan apa yang tidak cocok bagi tiap individu penderita. Dengan demikian, setiap tindakan dan pengobatan yang tidak cocok bagi pasien bisa dihentikan.

Penelitian yang akan berlangsung selama lima tahun itu mendapatkan anggaran 26 juta dollar AS. Ketiga produsen farmasi yang terlibat dalam penelitian itu—Abbott Laboratories, Amgen, dan Pfizer—setuju membagikan informasi efektivitas pendekatan analisis DNA dalam memperkirakan dampak obat produksi mereka kepada Biomarkers Consortium AS. Informasi hasil penelitian juga akan dibagikan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) serta Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health).

"Saya pikir, penelitian seperti ini bisa menjadi model penelitian pada masa mendatang," kata Deputi Direktur Institut Kanker Nasional AS Anna Barker saat dihubungi Reuters.

"Penelitian I-SPY 2 akan menjadi langkah awal untuk membuat pengobatan yang bersifat individual bagi tiap-tiap penderita kanker," kata ahli bedah kanker payudara University of California San Francisco, Dr Laura Esserman. Esserman juga akan menjadi pemimpin klinik uji coba penelitian itu.

Obat kanker yang digunakan di penelitian itu adalah ABT-888 atau veliparib produksi Abbott Laboratories. Obat itu yang bekerja dengan cara mengeblok enzim perbaikan sel yang dibutuhkan oleh sel kanker.

Obat kedua adalah AMG 655 (conatumumab) produksi Amgen, yaitu sejenis penghalang APO/TRAIL menyebabkan sel kanker menghancurkan diri.

Obat ketiga yang diuji adalah AMG 386 yang juga dikembangkan Amgen. Obat itu bekerja dengan menghentikan kemampuan tumor mengalirkan darah dalam sel tumor itu.

Dua obat terakhir adalah produksi Pfizer, CP-751,871 (figitumumab) dan HKI-272 (neratinib). CP-751,871 yang menyerang ujung saraf faktor pertumbuhan insulin (IGFR), sementara HKI-272 bekerja dengan menghancurkan sejumlah ujung saraf penerima rangsangan yang ada pada sel kanker. (row)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com