Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus TBC Naik hingga 75 Persen

Kompas.com - 19/03/2010, 13:47 WIB

Bantul, Kompas - Jumlah kasus TBC yang ditemukan tahun 2009 di Bantul meningkat sampai 75 persen dari tahun 2008. Pemberian stimulus bonus bagi setiap penemu menjadi penyebab utama. Tahun 2010, stimulus berkurang hingga 50 persen, tetapi diharapkan tetap memacu semangat warga melaporkan ke puskesmas setempat. Tahun 2008 ditemukan 192 kasus, sementara tahun 2009 337 kasus. Meski naik, angka ini di bawah target yakni ditemukan 521 kasus.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dr Siti Noor Zaenab Syech Said, Kamis (18/3), peningkatan itu tidak terlepas dari pemberian stimulus bonus sebesar Rp 200.000.

"Selama ini penyakit TBC sulit ditemukan karena diidentikkan dengan penyakit orang miskin sehingga orang merasa malu jika ketahuan mengidap. Selain faktor malu, masyarakat kadang juga menganggap gejala TBC seperti batuk-batuk sebagai penyakit batuk biasa," papar Siti.

Batuk berdahak

TBC disebabkan oleh bakteri BTA (bakteri tahan asam). Gejala TBC meliputi batuk berdahak selama tiga minggu, keluar keringat malam hari meski tidak beraktivitas, dan nyeri dada serta sesak napas.

Tiga gejala tambahan lain yakni demam selama sebulan lebih, nafsu makan dan berat badan turun, serta pernah dahak bercampur darah. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY dr Bondan Agus Suryanto, angka penemuan TBC di DIY masih di bawah target nasional sebesar 51,5 persen, sedangkan target nasional sebesar 70 persen.

Angka kesembuhan pengobatan penyakit TBC di Provinsi DI Yogyakarta tercatat 79,3 persen atau berada di bawah target nasional sebesar 85 persen. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com