Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

David Gurnani: Selamat Tinggal Pola Hidup Buruk!

Kompas.com - 19/03/2010, 17:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari pengalaman David Gurnani, pemenang reality show The Biggest Loser Asia 2010 asal Indonesia. Salah satunya adalah tekad luar biasa yang dimiliki David untuk meninggalkan pola hidup lamanya yang buruk.

Bagi siapa pun, menurunkan bobot hingga 83 kg dalam 5 bulan atau 53 persen dari total berat dan 45 persen lemak tubuh bukanlah perkara mudah. Betapa tidak, David sebelumnya punya pola makan tidak teratur.

Ia biasa makan tujuh kali sehari. Sekali makan, ia bisa mengasup 1.000 hingga 12.000 kalori per hari. Padahal, kebutuhan kalori normal per hari sekitar 2.000 kalorai. Kegemarannya menyantap banyak kalori juga makin diperburuk dengan sifatnya yang malas berolahraga.

Selain itu, David juga datang dari keluarga yang besar dan obesitas. Ayahnya hingga kini juga mengalami obesitas. Dari sisi pekerjaan, peluangnya untuk mengidap obesitas juga sangat terbuka karena ia sering keluar kota bersama klien dan akhirnya dijamu makan.

Akibatnya pola hidupnya yang buruk, tubuh David menjadi tambun. Saat berjalan, ia sering capek, mudah lelah, pungung sakit, dan merasa tidak sehat. ''Saya juga jadi sering jadi perhatian banyak orang akibat obesitas. Bahkan, untuk mencari kursi duduk yang pas di pesawat terbang saja sulit,'' ungkap pria yang kini berbobot 84 kg itu seusai acara konferensi pers The Biggest Loser Asia di Hotel Akmani, Jakarta, Jumat (19/3/2010).

Saat ini, David sudah berubah. Ia sudah mampu mengikuti pola makan yang biasa ia dapatkan saat menjalani karantina. Pada pagi hari, menu yang disantapnya adalah sereal, oatmeal, dan buah. Siang hari, ia mengonsumsi nasi merah atau roti gandum, ayam/daging, dan sayur. Adapun malam hari ia hanya makan sup, ikan, dan salad. 

Selain disiplin dalam hal diet, David juga kini tidak pernah absen olahraga. Bahkan, sehari tanpa olahraga, ia mengaku badannya terasa sakit.

Ukuran baju menyusut drastis

Banyak hal positif yang didapatnya dari penurunan berat badan yang drastis. Ukuran celananya menyusut dari 48 ke 34, dan ukuran baju dari 4L ke L. Sekarang, ia bahkan tidak bisa makan banyak.  

''Kalau makan banyak pasti mual, tidak enak, mules, dan pusing,'' ungkap pria yang mendapat hadiah uang tunai sebesar 100.000 dollar AS dan mobil senilai 7.000 dollar AS itu.

Bahkan, saat keluarga dan teman-teman melihat penampilan barunya, mereka langsung kaget. Namun, mereka juga senang karena tahun 1998 adalah terakhir ia memiliki berat badan normal, yakni sekitar 70 kg. Setelah itu dalam 5-6 tahun, berat badan David bertambah jadi 140 kg dan 4 tahun kemudian menjadi 159 kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com