Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Ingin Bernostalgia Makanan Jawa?

Kompas.com - 28/04/2010, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panas akibat teriknya sinar matahari langsung sirna ketika memasuki Restoran Goela Djawa. Bukan hanya karena pendingin udara atau kipas angin, tapi lebih karena mata dan lidah jadi terasa "sejuk" berkat hidangan yang ada di sana.

Ketika pintu restoran yang berada di Jalan RS Fatmawati Raya 19 & 69, Jakarta Selatan itu dibuka, sajian makanan Jawa bisa langsung terlihat secara prasmanan di meja. Sekitar 30 menu, termasuk nasi kucing, langsung terlihat mata.

Belum sempat duduk, mata kembali melihat deretan penganan serta mainan tempo doeloe yang membuat ingatan kembali ke masa belasan atau puluhan tahun silam, saat masih kanak-kanak.

Ada permen payung, cokelat cap ayam jago, permen Davos, permen susu gambar sapi berwarna oranye, kue kancing, dan masih banyak lagi penganan tempo doeloe yang membuat tergiur untuk mencicipinya lagi. Terlebih dikemas dalam toples warna-warni berbentuk seperti tempat kerupuk.

Harga bervariasi. Pengunjung bisa melihat harga yang tertera dalam kemasannya. Jika dibandingkan zaman dulu, harga sekarang memang lebih mahal, namun sebanding dengan 'nilai nostalgia' untuk mencicipi lagi penganan yang sudah 'nyaris' punah itu.

Tidak ketinggalan aneka permainan untuk anak kecil zaman dulu. Ada bekel dengan bijinya yang terbuat dari besi (sekarang bijinya sudah diganti plastik), congklak dari kayu dengan biji yang terbuat dari kerang (sekarang biji congklaknya kebanyakan terbuat dari plastik), perahu kelotok, kuda lumping, halma. Dan tak lupa teko lurik serta termos warna merah yang legendaris itu. Semua bisa dibeli.

Ada pula pedagang keliling es puding, cendol, atau kue apem yang sekarang tidak mudah dicari. Itu semua merupakan pengalaman kuliner yang coba disajikan di Restoran Goela Djawa.

Pemilik Goela Djawa, Velia Febrianti (25), memang masih pemain baru dalam dunia kuliner. Namun kesukaannya kepada makanan Indonesia membuat hati serta insting bisnisnya tergerak untuk menyajikan makanan tradisional di wilayah Fatmawati.

"Kebetulan saya tinggal di sekitar sini. Usaha laundry juga ada di sini. Kayaknya sudah sampai bosan makan di sekitar sini, karena sudah dicoba semua. Nah, kami lihat ada peluang untuk menyajikan makanan tradisional, khususnya Jawa," kata Velia yang bersama temannya, Jerry (27), berpatungan membuka Restoran Goela Djawa.

Alasan Velia memilih makanan Jawa, karena ia sendiri berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, sehingga sudah paham mengenai cita rasa makanan dari Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com