Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Meteorit Langka dan Acak

Kompas.com - 30/04/2010, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ledakan misterius di Duren Sawit, Jakarta Timur, masih mengundang tanda tanya, termasuk bagi para peneliti antariksa di Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). Berdasarkan temuan Puslabfor Polri, ledakan tersebut kemungkinan disebabkan benda antariksa.

Menurut Dr Thomas Djamaluddin, pakar antariksa LAPAN, kalau benar ledakan tersebut disebabkan meteorit, peristiwa semacam ini termasuk langka. Dalam artian, ledakan meteorit yang dekat permukaan Bumi dan diketahui manusia jarang ditemui.

"Laporan yang sampai di LAPAN, meteorit jatuh pernah terjadi sekitar awal tahun 2000-an di Tegal, tahun 2003 di Pontianak, dan tahun 2007 di Bali," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/4/2010). Ia mengatakan, ledakan meteorit disebabkan oleh batuan antariksa yang masuk ke atmosfer Bumi kemudian terbakar. Ada yang sampai dekat permukaan dan banyak juga yang habis terbakar di atmosfer. Namun, hanya sedikit yang diketahui manusia.

Thomas mengatakan, peristiwa tersebut terjadi secara acak, dan peluang terjadi di permukaan Bumi sama saja, antara daerah tropis dan tidak. Jenis meteorit yang masuk ke Bumi, papar Thomas, secara umum ada dua macam, yakni meteorit tauh dari bahan batuan seperti di Bumi dan meteorit berbahan logam.

"Meteorit sifatnya bermacam-macam. Ada yang jenis metal, sangat kuat sekali batuan itu. Ada yang memang rapuh. Maka dari itu, setelah mencapai permukaan Bumi, itu ada yang belum mencapai permukaan sudah habis terbakar, ada juga yang tidak," ujar Thomas.

Thomas mengatakan, pihaknya telah mengirim tim ke lokasi ledakan di Duren Sawit untuk melakukan investigasi kemungkinan ledakan akibat meteorit. Ia memperkirakan, jika ledakan sebasar itu benar disebabkan oleh benda antariksa, maka itu adalah jenis meteorit rapuh sebesar pohon kelapa.

Seperti diberitakan, ledakan yang terjadi di Jalan Delima VI Gang 2, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (29/4/2010) sekitar pukul 16.30 itu menyebabkan tiga rumah rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com