Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di-PHK, Kehilangan Identitas atau Harapan?

Kompas.com - 12/05/2010, 08:53 WIB

KOMPAS.com — Ketika kondisi ekonomi meluluhlantakkan berbagai bisnis, pemutusan hubungan kerja atau PHK menjadi solusi paling aman bagi perusahaan. Lantas, apakah kehilangan pekerjaan membuat Anda kehilangan identitas atau bahkan harapan? Maklum, tak sedikit karyawan yang membanggakan pekerjaan sebagai identitas diri. Bahkan saat mengenalkan diri, perusahaan tempat bekerja sering kali disebut lebih awal daripada nama sendiri.

Career Coach Rene Suhardono mengungkapkan, dalam karier dikenal siklus yang harus dilalui saat seseorang diberhentikan, apa pun alasannya.

"Siklus ini meliputi perasaan denial karena tidak percaya hal ini bisa terjadi. Marah karena ditinggalkan perusahaan atau loyalitas tidak dipandang. Syok karena tidak siap. Mati rasa karena tidak punya pilihan lain. Dan putus asa karena takut konsekuensi hidup selanjutnya," kata Rene dalam bukunya, Career Snippet (rangkaian buku Your Job is Not Your Career), yang diterbitkan oleh Literati.

Bagaimana merespons siklus ini atau menghadapi situasi sulit saat di-PHK adalah lebih penting. Rene menyebutkan caranya.

1. Menciptakan kesadaran
Sadari letupan emosi dalam pikiran dan jangan dilawan. Sadari saat sedang marah, kecewa, malas, atau emosi lainnya. Peningkatan kesadaran ini memberi peluang terjadinya rekonsiliasi emosi dalam pikiran.

2. Penerimaan
Memang tidak mudah menerima dengan besar hati. Tak perlu lagi mengatakan, "Kalau saja dulu..." atau kalimat lain yang bernada penyesalan. Proses penyembuhan diri dimulai sejak kenyataan diterima, dengan kebesaran hati.

3. Berpikir positif
Jalani dan nikmati prosesnya. Mencoba membangkitkan semangat dalam diri dengan selalu berpikir dan bertindak positif. Toh selalu ada pilihan, bukan?

4. Jangan bersedih
Yakini bahwa Anda spesial dan memiliki peran tertentu yang ditujukan secara khusus pada diri Anda. Pikiran seperti ini bisa membantu mengubah kesedihan menjadi rasa gembira dari sikap bersyukur.

5. Mengatur strategi
Evaluasi kembali jaringan pertemanan yang Anda miliki. Kenali lagi passion, pahami kekuatan diri, dan kemampuan serta keterampilan Anda. Fokus pekerjaan bukan sekadar mengisi posisi kosong, melainkan pada manfaat keberadaan Anda. Hidup Anda kini bukan sekadar mencari uang, jabatan, atau fasilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com