Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Penetral 'Fast Food'

Kompas.com - 19/05/2010, 13:42 WIB

Kandungan kaliumnya, menurut beberapa penelitian, mampu mencegah timbulnya stroke dan jantung koroner. Hal ini dimungkinkan karena di dalam tubuh, kalium berperan membuat jantung berdenyut teratur, mengaktifkan kontraksi otot, mengendalikan keseimbangan air dalam jaringan sel, dan mengatur tekanan darah.
Cara pemanfaatannya dapat dimakan langsung atau dibuat jus. Untuk jus, pilih jenis alpukat berdaging dan tebal dengan sedikit campuran gula.

Bluberi    
Buah ini merupakan salah satu jenis makanan untuk mengalahkan kerutan dan menguatkan tubuh. Buah ini dibungkus dengan polifenol, anti-oksidan yang sangat ampuh membantu memerangi kerusakan sel akibat radikal bebas yang terjadi saat tubuh membakar oksigen.

Produksi radikal bebas meningkat karena sejumlah faktor, antara lain, kebiasaan merokok dan polusi. Hal ini juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan kanker tertentu. Radikal bebas mempercepat juga proses penuaan. Jangan lupa konsumsi bluberi dengan sereal atau susu agar tetap fit dan bugar.

Kismis
Tidak semua orang kenal manfaat kismis. Padahal, selain enak, kismis kaya kalori, serat, dan mineral. Makanan yang bisa dijadikan camilan ini banyak mengandung anti-oksidan dan serat, serta baik bagi kesehatan mulut dan gigi.

Kismis (raisin] dibuat dengan cara mengeringkan buah anggur tidak berbiji, terutama dari jenis virufera, seperti zlwmpson seedless. Anggur jenis tersebut selain tidak berbiji, juga memiliki kulit tipis, serta aroma dan rasa yang sangat manis. Buah ini mudah dikeringkan, serta tidak perlu ditambahkan gula sebagai pengawet. Di California, 95 persen kismis dibuat dari anggur jenis tersebut.

Proses pengeringan buah anggur dapat dilakukan secara alami dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Proses pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air 15-18 g dan gula 68-70 g per 100 g kismis. Kismis yang baik memiliki warna coklat kehitaman atau keemasan.

Penelitian yang dilakukan Andrew J Dannenberg dari Weill Medical College-Cornell University pada hewan percobaan menunjukkan, catechin (salah satu jenis fenolik yang bersifat sebagai anti-oksidan) pada kismis dapat mengurangi terbentuknya tumor hingga 70 persen. Anti-oksidannya dapat melindungi sel dan kerusakan oksidatif sehingga menghambat proses penuaan, baik pada tubuh maupun otak. Anti-oksidan juga penting untuk melindungi kolesterol dan lemak darah dari proses oksidasi.

Lemak teroksidasi yang terdapat di dalam darah akan menumpuk pada dinding arteri dan menyebabkan penyempitan (aterosklerosis). Penyempitan pembuluh darah tersebut pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi. @Lalang Ken Handita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com