Ibu Ainun Perjuangkan Fatwa Donor Mata

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir hayatnya, Hasri Ainun Habibie, istri dari mantan Presiden BJ Habibie, masih memiliki kepedulian sosial terutama berkaitan dengan masalah kesehatan. Ainun Habibie bahkan pernah berpesan khusus kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimmly Asshidiqie agar regulasi mengenai donor mata bisa dipermudah.

Hal ini disampaikan Jimmly usai bertandang ke rumah duka di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Minggu (23/5/2010). "Secara khusus beliau menitipkan ke saya untuk membantu bagaimana caranya supaya mekanisme donor mata di Indonesia bisa dipermudah," kata Jimmly.

Menurut Ainun, seperti dituturkan Jimmly, saat ini dalam Undang-undang Kesehatan, donor mata sudah diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu. "Yang beliau inginkan bukan hanya diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu, namun juga dianjurkan dengan prosedur tertentu," katanya.

Terlebih, lanjut Jimmly, saat ini sudah ada kebijakan dari Majelis Ulama Indonesia yang menghalalkan untuk menjadi donor mata. "Ke depan, kalau ada mekanisme wakaf mata ini bisa memberi bantuan yang luar biasa kepada para penyandang tuna netra," imbuhnya.

"Ini sangat menggambarkan bahwa beliau diakhir hanyatnya masih memikirkan masalah kemasyarakatan. Supaya orang cacat bisa dibantu," tambahnya lagi.

Ainun Habibie wafat di Munich, Jerman, Sabtu (22/5/2010) waktu setempat setelah dirawat selama sebulan lebih akibat sakit komplikasi yang dideritanya.

Ainun yang lahir di Semarang 11 Agustus 1937 merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta sebelum akhirnya menikah dengan BJ Habibie dan dikaruniai dua orang anak.