Ayam Goreng Blora

BLORA adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang letaknya berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Nama Kabupaten Blora cukup dikenal karena memiliki masakan khas, yaitu sate blora dan ayam goreng blora. Di Palembang pun ada banyak penggemar ayam goreng blora.

Datanglah ke warung ayam goreng blora ”Podomoro” di Jalan Bidar, Kampus, Palembang saat jam makan siang. Pasti semua kursi dalam warung dalam keadaan terisi.

Ayam goreng blora tidak berbeda dengan ayam goreng biasa. Keunikan ayam goreng blora karena dilengkapi dengan sambal kecap.

Setiap porsi ayam goreng blora disajikan dengan sepiring nasih putih ditambah bihun goreng, sayur nangka, dan urap. Makan di warung Podomoro dijamin kenyang karena porsi nasi yang besar.

Pengunjung yang tidak terlalu hobi menyantap ayam goreng bisa memilih menu lain seperti ikan goreng, rendang, soto ayam, soto babat, atau sup ayam.

Endang (52), pemilik warung ayam goreng blora, mengatakan, pihaknya mendirikan warung itu sejak tahun 1979. Saat pertama berdiri sampai tahun 2000, warung itu hanya menggunakan tenda dan lokasinya ada di pinggir jalan. Lama-kelamaan Endang bisa memugar warungnya dari warung tenda menjadi warung permanen.

Menurut Endang, warungnya ramai karena menjual nasi dengan harga terjangkau. Endang menjual nasi putih plus lauk tempe atau tahu seharga Rp 5.000, sedangkan harga nasi putih dan sepotong ayam goreng Rp 12.000.

”Banyak tukang becak dan kuli bangunan beli nasi di warung saya karena porsinya besar. Saya kasihan dengan mereka, makanya saya jual murah supaya mereka bisa beli,” katanya.

Namun, Endang juga menjual menu yang agak mahal seperti ikan gurami dan ikan nila yang harganya Rp 25.000- Rp 50.000.

Setiap hari, Endang dapat menjual 200 piring sampai 300 piring nasi putih. Sedangkan jumlah ayam yang digoreng yang laku terjual mencapai lebih dari 40 kilogram, bahkan sekitar 150 potong per hari.