Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah Kalori atau Rendah Karbo?

Kompas.com - 07/06/2010, 11:13 WIB

KOMPAS.com - Anda tentu sudah membaca artikel sebelumnya bahwa diet rendah kalori lebih efektif untuk menurunkan berat badan. Namun ada metode populer lain untuk menjadi langsing, yaitu diet rendah karbohidrat. Manakah di antara kedua metode ini yang lebih efektif, dan bagaimana menentukan mana yang tepat untuk kondisi Anda?

Dr Janet Bond Brill, konsultan fitness dan ahli nutrisi, menjelaskan bahwa untuk membuat pilihan yang tepat, setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Diet karbo menurunkan kadar gula darah
Mereka yang memilih diet rendah karbo, akan membatasi atau benar-benar menghindari asupan makanan seperti roti, nasi, sayuran yang mengandung tepung (seperti kentang dan wortel), dan buah-buahan. Dengan kata lain, orang yang menerapkan diet karbo ini cenderung mengonsumsi makanan yang tingga protein dan lemak.

Dasar dari diet rendah karbo sebenarnya mengontrol kadar gula darah, yaitu dengan mempertimbangkan bahwa karbohidrat meningkatkan kadar gula darah sehingga menyebabkan pelepasan insulin. Tak pelak, hal ini membuat lemak lebih sulit dipecahkan. Pendukung metode diet karbo mengatakan bahwa mengurangi asupan karbo akan menghasilkan kadar gula darah yang lebih rendah, pelepasan insulin lebih rendah, dan akhirnya, penurunan berat badan. Tanpa karbohidrat sebagai penyedia energi, tubuh akan memecah lemak pada tempatnya.

2. Diet rendah karbo bukan solusi jangka panjang
Diet rendah karbo populer karena kemampuannya memberikan hasil yang cepat. Ketika kita secara drastis mengubah apa yang biasa kita makan, bahkan makanan favorit kita, kita tentu ingin segera melihat hasilnya. Dan, pola diet ini hanya butuh sedikit kesabaran. Dalam dua minggu pertama, Anda bisa menurunkan 4,5 sampai 9 kg.

Sayangnya, penurunan berat badan yang cepat ini tidak bertahan lama. Menurut Peachy Seiden, pakar nutrisi dari International Culinary School di Art Institute of Ohio, membatasi asupan karbohidrat menyebabkan Anda kehilangan kandungan air dalam dua minggu pertama, sebelum penurunan berat badan mulai melambat. Karena berat badan yang lenyap tersebut sebenarnya merupakan berat air, mudah pula membuatnya kembali. Akibatnya, menjaga berat badan tanpa karbohidrat tidak akan bertahan lama, bahkan untuk sebagian orang tidak sampai setahun lamanya.

“Tidak makan karbohidrat artinya Anda juga kehilangan serat, semua nutrisi, dan antioksidan yang melawan penyakit, yang terkandung dalam karbohidrat," kata Dr Brill.

Sebaliknya, Anda mengganti karbohidrat dengan protein dan lemak yang tinggi. Rasanya memang lebih nyaman di lidah, namun kedua zat gizi ini bukan strategi yang baik untuk mengontrol berat badan dalam jangka panjang. Belum lagi risiko penyakitnya. Asupan protein yang tinggi akan memaksa ginjal untuk mencerna semua ekstra protein. Terlalu banyak protein juga akan meningkatkan pengikisan kalsium dari tulang.

3. Lebih pintar menghitung kalori
Tindakan yang lebih cerdas sebenarnya adalah menyeimbangkan antara menghitung kalori dan mengonsumsi karbohidrat dengan cara yang tepat. Kedua pakar di atas sepakat bahwa menghitung kalori paling dapat diandalkan, namun menghitung asupan karbohidrat juga penting.

Perlu diingat bahwa kunci penurunan berat badan yang sukses adalah tidak mengonsumsi terlalu sedikit kalori. Makan terlalu sedikit akan membuat Anda ngidam makanan tertentu, memperlambat metabolisme, dan menyebabkan kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Ketika Anda menghitung kalori, Anda juga masih bisa menerapkan diet karbo, asalkan memilih jenis karbo yang tepat. Bagaimana pun juga, perlu dibedakan mana karbo yang baik dan yang jahat. Jenis karbo yang baik, atau karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah hingga sedang, misalnya roti gandum, sereal, kacang-kacangan, dan kacang polong, baik untuk dikonsumsi.

4. Jadikan pola makan sehat sebagai gaya hidup
Tak peduli diet apapun yang Anda pilih, tujuan akhir Anda adalah menjadikan diet (dalam arti pola makan sehat) menjadi gaya hidup Anda. Diet rendah kalori dengan kombinasi diet karbo yang baik pun harus diikuti dengan aktivitas membakar kalori melalui latihan setiap hari. Dengan cara ini, kata Dr Brill, Anda memiliki rahasia berat badan normal yang lebih awet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com