Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Imunisasi Terbentur Ongkos Ojek

Kompas.com - 09/06/2010, 15:39 WIB

Membawa anak untuk imunisasi bukan perkara mudah bagi ibu-ibu di wilayah selatan Jawa Barat. Meskipun imunisasi gratis, mereka tetap harus merogoh kocek minimal Rp 20.000 per hari untuk menuju lokasi imunisasi. Biaya itu relatif tinggi bagi kaum ibu di tengah impitan hidup.

Hal itu seperti dialami ibu-ibu di Desa Batu Sumur, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Mereka harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 20.000 untuk membayar ojek menuju puskesmas yang berada di pusat kota Kecamatan Manonjaya.

"Selain akses transportasi yang susah, masyarakat di sana juga masih banyak yang menolak anaknya diimunisasi. Itu karena tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga mereka sulit menerima informasi pentingnya imunisasi," kata Siti Kamilah, juru imunisasi di Puskesmas Manonjaya, ketika ditemui pada acara Pertemuan Nasional Advokasi Akselerasi Imunisasi, Selasa (8/7) di Bandung.

Kesulitan akses juga mengakibatkan pasokan vaksin imunisasi kerap kali terlambat di puskesmas tersebut. Padahal, ada 1.295 bayi usia 0-11 bulan yang menanti untuk diimunisasi.

"Pasokan vaksin untuk imunisasi bacillus callmette-guerin (BCG) pernah kosong selama empat bulan. Kalau sudah begini, saya cukup kerepotan karena harus mencapai target imunisasi," kata Siti yang menjadi juru imunisasi sejak 2007.

Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf mengakui, wilayah selatan Jabar susah ditembus dalam pelaksanaan imunisasi. Solusinya, lanjut Dede, tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) harus digerakkan untuk menjangkau daerah-daerah tersebut.

Tahun ini Pemerintah Provinsi Jabar menargetkan 100 persen bayi di Jabar bisa diimunisasi. Menurut Dede, tahun lalu capaian imunisasi Jabar baru sekitar 80 persen. "Artinya, tinggal beberapa puluh ribu lagi anak yang perlu diimunisasi," katanya.

Menanggapi target tersebut, Siti hanya bisa tersenyum. "Berat juga, tapi kami tetap harus berusaha. Saya berharap organisasi seperti PKK dan Pramuka bisa mendukung pelaksanaan imunisasi sampai tingkat desa," tuturnya.

Target nasional

Kementerian Kesehatan lewat Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional menargetkan 100 persen bayi dari seluruh desa/kelurahan di Indonesia memperoleh imunisasi dasar lengkap pada 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com