Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pornografi, Industri yang Menggiurkan...

Kompas.com - 17/06/2010, 10:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, pornografi telah menjadi sebuah industri yang menguntungkan. Berdasarkan data yang dimiliki, jumlah uang yang dibelanjakan untuk materi porno mencapai 3.600 dollar AS per detik.

"Pornografi memang telah menjadi industri. Sekarang, apakah uang mau dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak produktif atau produktif," ujar Tifatul dalam breakfast meeting di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (17/6/2010).

Ia mengatakan, para pebisnis di sektor pornografi pandai melihat peluang. Misalnya, mereka membidik isi konten berdasarkan kata-kata kunci yang paling sering dicari di mesin pencari. "Jadi, perlu ada gerakan bersama untuk mencegah penyebaran bahaya pornografi," ujar Tifatul.

Data yang dilansir Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari) berdasarkan data tahun 2006 mengatakan, peminat konten pornografi cukup besar. Setiap detik, tak kurang dari 28.258 pengguna internet melihat konten ini.

Sementara itu, masih berdasarkan Awari, permintaan mesin pencari untuk materi pornografi setiap hari mencapai 68 juta permintaan. Angka ini merupakan 25 persen dari total permintaan di mesin pencari.

Tifatul meminta para penyelenggara jasa internet atau internet service provider di Indonesia tidak membantu penyebaran materi pornografi. Diingatkan, mereka telah diminta untuk tidak menyebarkan materi pornografi ketika pertama kali diberikan izin. Jika membandel, kata Tifatul, izin mereka dapat dicabut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com