Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gangguan Enzim Pencernaan

Kompas.com - 06/07/2010, 08:54 WIB

Kompas.com - Banyak ahli kesehatan berpendapat, hidup sehat dimulai dari pencernaan yang baik. Maklum, pencernaan yang sehat mampu menyerap nutrisi dari setiap makanan secara maksimal. Pencernaan yang sehat juga dapat menetralisir racun, serta melawan bakteri dan virus yang membahayakan tubuh.

Singkatnya, pencernaan yang baik akan membuat sirkulasi darah menjadi lancar, metabolisme tubuh dan fungsi organ pun menjadi prima. Sebaliknya, gangguan sistem pencernaan akan menimbulkan gangguan pula pada sistem kerja tubuh.

Ada beberapa masalah gangguan pencernaan yang sering dikeluhkan banyak orang. Yang paling populer adalah sakit maag. Penyakit ini muncul ketika produksi asam lambung meningkat dan melukai dinding lambung.

Keluhan lain yang sering muncul adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan. Dalam dunia kedokteran, penyakit ini dikenal dengan istilah gastro esophageal reflex disease (GERD).

Tapi, gangguan pencernaan tidak melulu berhubungan dengan asam lambung. Masalah juga bisa terjadi di seputar enzim pencernaan.

"Gangguan pencernaan karena enzim sering dipicu kurangnya pasokan enzim pencernaan dalam saluran pencernaan," kata Suhanto Kasmali, dokter umum dan Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur.

Biasanya, gangguan enzim pencernaan ini datang setelah makan. Gejalanya, perut terasa kembung. Rasa kembung tersebut muncul karena terdapat gas berlebihan dalam lambung. Alhasil, orang yang mengalami gangguan produksi enzim ini kerap bersendawa atau buang angin.

Karena kesibukan Gangguan enzim biasanya muncul karena pola makan yang tidak sehat. Umumnya, gangguan ini menyerang orang yang memiliki banyak kesibukan. Maklum, kesibukan kadang membuat kita lalai untuk menelan asupan makanan yang sehat.

Misalnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kalorinya kosong, kurang menelan makanan yang cukup gizi, atau bahkan tidak cukup mengonsumsi makanan. "Akhirnya makanan yang harus dicerna tidak seimbang dengan jumlah enzim," kata Dwi L Riyantoro, Over The Counter (OTC) Division Head PT Darya-Varia Laboratoria.

Selain karena pola makan yang tidak sehat, faktor usia juga ikut mempengaruhi produksi enzim. Semakin bertambah usia seseorang, semakin sedikit enzim yang diproduksi dalam tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com