Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Pemulihan Diri Paska Perselingkuhan

Kompas.com - 06/08/2010, 16:23 WIB

KOMPAS.com - Perselingkuhan merusak kepercayaan yang sudah dibangun bersama pasangan, bahkan rasa percaya diri bisa terkoyak. Menurut Asosiasi Terapi Pernikahan dan Keluarga Amerika (American Association for Marriage and Family Therapy), seseorang yang menjadi korban perselingkuhan mengalami gangguan psikis yang sama dengan gejala traumatik akibat stres. Seperti mudah gelisah, berilusi, dan selalu melihat masa lalu.

Sebaiknya pulihkan diri Anda dari perasaan menyakitkan paska perselingkuhan melalui cara ini:

1. Percayalah, ini bukan salah Anda
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang terjadi dalam hubungan Anda. Meskipun Anda menyadari tak sepenuhnya sempurna dalam menjalani hubungan, namun bukan berarti Anda berhak dipersalahkan atau mempersalahkan diri karena pasangan berselingkuh. Ingatkan diri Anda bahwa pasangan yang berselingkuh telah berlaku tidak adil terhadap komitmen dan perasaan Anda.

"Pasangan berselingkuh karena telah mengabaikan Anda dan komitmen serta perasaan yang dibangun, jadi jangan salahkan diri Anda karenanya," kata Janis Abrahms Spring, psikolog dan pengarang buku After the Affair.

2. Luangkan waktu untuk lebih mengenal diri
Cobalah kenali kembali diri Anda, dengan belajar dari pengkhianatan dan pupusnya hubungan. Michele Weiner-Davis, Direktur Pusat Penyelesaian Perceraian Colorado, mengatakan rasa sakit karena perselingkuhan memberikan pengalaman lain. Dari perasaan inilah, Anda bisa belajar mendorong kembali sensitivitas diri, empati, rasa menyayangi, dan membekali diri agar tak terjebak dalam hubungan serupa di kemudian hari.

3. Menjalin hubungan baru setelah diri Anda pulih
Tak perlu terburu-buru menjalin hubungan baru usai mengalami perselingkuhan. Jika Anda terbawa emosi, lalu mulai berkomitmen dengan seseorang padahal perasaan sakit dari pengalaman lalu belum teratasi, ini akan mengganggu hubungan yang baru dibangun tersebut.
"Lebih baik pulihkan diri Anda lebih dahulu sampai siap untuk memulai kembali membangun hubungan baru," kata Rich Nicastro, psikolog spesialisasi pernikahan dan hubungan berpasangan.

4. Eksplorasi pengalaman baru dalam hubungan
Cobalah keluar dari zona nyaman dalam memilih pasangan. Anda tak perlu mematok tipe pasangan yang sama seperti sebelumnya. Sebaiknya eksplorasi berbagai tipe orang dalam menjalani hubungan. Anda bisa memulainya dengan mengenal berbagai karakter pasangan sebelum memutuskan membangun komitmen bersamanya. Carilah juga kualitas diri dari pasangan yang tidak Anda temukan pada pasangan yang mengkhianati sebelumnya.

"Tanda hubungan yang sehat di antaranya lebih spontan dan lebih terbuka satu sama lain," kata terapis hubungan berpasangan, Jef Gazley. Anda bisa menggali karakter pasangan dari kriteria yang diberikan Gazley ini.

5. Belajar membangun kembali rasa percaya
Pengkhianatan dari orang yang Anda cintai memang menyakitkan, namun Anda perlu mengatasi perasaan ini dengan tidak mencurigai setiap lawan jenis yang mulai mendekati Anda. Jika Anda tak bisa membangun kembali rasa percaya terhadap orang lain, Anda cenderung akan berperilaku tanpa alasan yang jelas. Gazley menambahkan, hubungan baru yang akan dibangun juga terganggu tanpa adanya rasa percaya. Berikan kesempatan kepada pasangan baru untuk menunjukkan bahwa dia bisa dipercaya. Caranya, bangun rasa percaya dalam diri Anda lebih dulu, dan jangan pernah bandingkan dengan mantan yang mengkhianati Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com