Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fingerprinting: Cara Baru Bonding dengan Anak

Kompas.com - 25/08/2010, 14:53 WIB

KOMPAS.com - Fingerprinting adalah aktivitas mengembangkan gambar dari cap sidik jari berwarna tertentu menggunakan pulpen atau pensil. Caranya; celupkan ujung jari bagian depan atau bagian samping pada cat, kemudian tekan pada kertas. Sidik jari yang terbentuk dikembangkan menggunakan pulpen atau pensil sesuai keinginan. Ini adalah salah satu cara mudah untuk mengajarkan anak tentang banyak hal. Berikut di antaranya;

* Hal yang mudah dan bisa dicoba oleh siapa saja.
* Membantu motorik halus anak-anak.
* Membantu anak mengerti tentang basah, licin, dan tingkat konsentrasi cat.
* Membantu anak mengembangkan kreativitas dan eksplorasi bentuk serta warna.
* Mengajak anak untuk menuangkan apa yang ada di dalam pikirannya.
* Anak akan belajar mandiri dan percaya diri.

Selain hal-hal yang disebutkan di atas tadi, kegiatan Fingerprinting pun bisa dilakukan bersama dengan orangtua untuk menciptakan bonding yang seru. Christina Hong, pengembang fingerprinting serta penulis buku Fingerfun: A Guide to Fingerprinting Art mengatakan, "Saya mulai fingerprinting dengan anak saya waktu ia masih berusia 3 tahun. Awalnya, bisa dimulai dengan mewarnai saja. Sudah ada garis pinggirnya, lalu tinggal tambahkan warna dari stamp di bagian dalam garis. Untuk anak umur 3 tahun, bisa dengan mewarnai dulu, untuk membiasakannya bermain dengan tekanan dan warna."

"I do a lot of fingerprinting with my children, and this is one of many ways to bond with your child. Fingerprint also teaches about shapes, and a way to communicate with my children. Anak saya, yang kecil sudah umur 7 tahun, dan dia selalu ikut dalam aktivitas saya. Dia suka take initiatives. Dia suka tanya, 'Bagaimana, Mommy, kalau kita tambahin ini, tambahin itu?'" terang Christina yang sehari-harinya berdomisili di Singapura ini.

Lewat fingerprinting, ibu dan anak bisa sama-sama belajar menggambar. Gambarnya bisa dilakukan dengan fingerprint, lalu tinggal tambah garis-garis detail kecil yang mudah. "So, it's less intimidating. Siapa pun bisa melakukan hal ini. Perlu diingat, saya bukan seniman dari awalnya," jelas ibu dari Daythan dan Dayna ini.

Jonah (4), yang pertama kali mencoba fingerprinting di Gramedia Bookstore, Grand Indonesia Shopping Town, beberapa waktu lalu terlihat asik bermasin dengan hasil cap sidik jarinya sendiri. Christina mengajak Jonah untuk berpikir dan menggambar dengan beberapa pertanyaan, seperti, "Coba kamu gambar mata, lalu gambar kakinya, terus, tambahkan topi. Jadi, deh orang sedang melambai!" atau pertanyaan, "Kamu mau menggambar apa sekarang? Itu gambar apa? Kamu belum kelar menggambarnya. Bisa kamu jelaskan itu gambar apa?" Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mengajak si anak untuk mau bermain dengan imajinasinya dan terbuka untuk berbicara, asalkan dilontarkan dengan lembut dan tidak membuatnya takut.

Memang, bermain dengan anak butuh kesabaran ekstra. "Kalau kita butuh warna yang pekat, maka kita akan menekan keras ink pad sebelum dibubuhkan pada kertas. Kalau butuh sedikit saja, kita tak perlu tekan keras, cukup lembut saja. Tetapi, anak-anak masih belum mengerti hal ini. Kadang anak masih sulit untuk mengendalikan hal ini. Tetapi kan dari sini si anak lama-lama akan belajar mengerti. Belajar dari ini, ia akan bisa juga belajar membedakan tekanan. Ini pun akan melatih motorik halusnya," papar Christina.

Kadang, ada anak yang sulit untuk diberitahu, dan orangtua menjadi tidak sabar, lewat aktivitas semacam ini pun orangtua juga jadi bisa belajar mengendalikan diri dan intonasi. "Biasanya kalau sudah sangat tidak sabar, kita harus ingatkan diri bahwa kita harus menurunkan suara. Pengalaman saya, anak-anak lebih mendengarkan orang lain ketimbang orangtuanya," canda Christina. Tetapi tak masalah,aktivitas semacam ini kan menjadi media untuk anak belajar banyak mengenai bentuk, warna, melatih motoriknya, plus jadi cara Anda untuk mendekatkan diri dengan si kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com