Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 "Guilty Pleasure" yang Wajib Dilakukan

Kompas.com - 18/09/2010, 11:38 WIB

KOMPAS.com - Setiap orang pasti punya guilty pleasure, sesuatu yang sangat Anda senangi, namun sebenarnya membuat Anda merasa bersalah saat menikmatinya. Kenapa? Karena sesuatu yang Anda nikmati itu kadang-kadang bukanlah sesuatu yang baik. Menghabiskan waktu senggang untuk tidur, atau mengonsumsi mi instan, misalnya. 

Namun ternyata, banyak kegemaran yang Anda lakukan itu sebenarnya memberikan manfaat besar bagi kesehatan Anda. Entah itu membuat tubuh jadi langsing, mengatasi depresi, bahkan melawan berbagai macam penyakit. Anda pasti tak menduga akan ada manfaat yang ditawarkan, misalnya dari enam guilty pleasure berikut ini.

1. Bolos kerja
Ada dua jenis tipe pembolos: yang memang tidak punya komitmen pada pekerjaan, dan yang memang membutuhkan break karena betul-betul sudah jenuh. Bila Anda termasuk tipe yang kedua ini, bolehlah sesekali Anda mengambil cuti dadakan. Sebab sebuah studi menunjukkan, ketika tidak bekerja, Anda bisa melepaskan stres, menurunkan tekanan darah dan resiko penyakit jantung.

Dalam sebuah studi pada tahun 2005 yang melibatkan kaum perempuan, terlihat bahwa perempuan yang berlibur dua kali atau lebih setiap tahun akan mengalami depresi lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengambil cuti satu kali setiap dua tahun.

Dalam sebuah artikel di jurnal Applied Research in the Quality of Life disebutkan, lama waktu libur tidak menjadi patokan kebahagiaan seseorang. Namun, sensasi paling besar justru akan datang sebelum liburan. Ketika membayangkan akan pergi berlibur, biasanya kita jadi bersemangat, bukan?

2. Tiduuuur...!
Dengan tidur, Anda bisa memulihkan energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempertajam memori, bahkan membantu Anda tetap langsing. Sebaliknya, kurang tidur bisa meningkatkan resiko gelisah dan depresi. "Kurang tidur juga kerap dikaitkan dengan hipertensi, intoleransi glukosa, dan lemak perut, yang semuanya merupakan faktor pemicu penyakit jantung," kata Nieca Goldberg, MD.

Jumlah waktu tidur yang ideal adalah sekitar tujuh hingga delapan jam. Jika Anda mengalami masalah dengan tidur, atau Anda merasa tidak dapat mengatur waktu tidur, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Nongkrong bareng teman
Sebuah studi baru menjelaskan betapa besar dampak hubungan dari teman-teman dan keluarga terhadap perilaku seseorang. Apa yang diminum, apa yang dimakan, hingga berapa angka timbangan kita, sedikit banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Persahabatan sangat baik bagi Anda, selama Anda bergaul dengan orang-orang bisa menyeimbangkan hidup Anda. Ikatan yang kuat dengan teman-teman dan keluarga bahkan disebut-sebut mampu memberikan manfaat lain, seperti mengurangi flu, meningkatkan kesehatan otak, dan hidup yang lebih lama.

4. Mengonsumsi makanan berlemak
Makanan yang penuh lemak tidak hanya memiliki rasa yang lebih enak, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan selama Anda mengonsumsinya dengan jumlah yang benar. Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 10 persen dari asupan lemak harian Anda dari lemak tak jenuh, saran Keri Gans, RD. Lemak tak jenuh dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke, dan ini sangat berarti karena penyakit jantung koroner adalah penyebab utama kematian perempuan Amerika.

Asam lemak omega-3 juga mampu mengurangi resiko penyakit jantung dan membantu mengurangi gejala depresi, rematik, dan penyakit lainnya. Selain itu, "Ketika Anda menikmati makanan yang mengandung sedikit lemak, Anda cenderung merasa lebih kenyang, sehingga Anda makan lebih sedikit," ujar Gans. Namun, asupan lemak sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari kalori harian Anda, termasuk dari jenis lemak baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com