Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengasuh Anak Perlu Kekompakan dan Kompromi

Kompas.com - 30/09/2010, 17:29 WIB

KOMPAS.com - Orangtua perlu memiliki konsep pemikiran dan tujuan yang sejalan dalam menerapkan pola asuh di rumah. Karena hanya dengan cara ini, hak anak terpenuhi. Yakni untuk mendapatkan lingkungan yang tenang, tanpa intimidasi, dan yang mendukung tumbuh kembangnya. Dampaknya akan terasa apabila orangtua bekerja meninggalkan anak di rumah bersama pengasuh atau menitipkan kepada kakek neneknya.

Anggota parlemen Angelina Sondakh bersama suami yang juga politisi Adjie Massaid menerapkan prinsip ini kepada dua puteri dan seorang puteranya.

Keluarga harus kuat, inilah prinsip pertama yang diaplikasikan Angie dan Adjie. Kekuatan ini dibangun dengan kesepahaman pasangan suami istri dalam menerapkan pola asuh. Selain juga untuk membentuk garis belakang yang kuat, yakni pengasuh atau pekerja rumah tangga yang menjalani aturan di rumah dengan optimal.

"Orangtua perlu memiliki tujuan bersama untuk kepentingan keluarga. Kompromi penting dibangun untuk mencapai kesepakatan bersama. Jangan sampai ada hak anak yang diambil orangtuanya, dengan tidak adanya kesepakatan dan kompromi," papar Angie dalam Daycare 2010 Talkshow yang diadakan Unilever Indonesia beberapa waktu lalu.

Membagi tugas dan peran antara ayah dan ibu juga penting dalam rangka membangun kekuatan keluarga, tambahnya. Yang juga perlu digarisbawahi adalah orangtua harus menghindari perselisihan di depan anak-anak. Apalagi menyangkut perbedaan pendapat soal penerapan pola asuh. Inilah sebabnya kesepakatan dan kompromi menjadi kunci keberhasilan pola asuh untuk orangtua bekerja.

Lebih aman menitipkan anak jika fondasi kuat

Fondasi keluarga yang kuat menjadi penawar berbagai kekhawatiran yang muncul bagi orangtua bekerja. Jika pun harus meninggalkan anak di rumah bersama pengasuh atau kakek neneknya, orangtua bekerja tak perlu khawatir pola asuh tak dijalankan dengan benar.

"Jika saya dan suami secara bersamaan harus bekerja meninggalkan rumah, ada panduan yang dipegang pengasuh sehingga pola asuh tak menyimpang. Saat take over, pengasuh hanya perlu menjalankan semua aturan yang tertulis hasil kesepakatan saya dan suami. Menu sudah dituliskan. Jadwal anak setiap hari sudah tertulis rapi, do's and don'ts sudah tertempel di kamar," Angie mencontohkan.

Menitipkan anak dengan kakek-neneknya, akan lebih menenangkan jika terbangun hubungan dan komunikasi yang baik. Kuncinya terletak pada komunikasi yang dibangun Anda sebagai orangtua bersama semua pihak yang dipercaya untuk mengasuh dan mendidik anak selama Anda pergi bekerja.

"Hubungan dengan orangtua sebisa mungkin harus dekat. Jadi kita bisa percayakan anak kita diasuh olehnya dengan tetap menjalani pola asuh yang sudah ditetapkan. Meski tak mudah menjamin semua aturan dijalankan, setidaknya dengan hubungan yang dekat, kita bisa lebih mudah mengkomunikasikannya kepada orangtua kita," tandas Angie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com