Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Itu Kuat dan Serba Bisa

Kompas.com - 04/10/2010, 08:58 WIB

KOMPAS.com — Masihkah perspektif Anda terbawa stereotip bahwa perempuan lemah? Jika iya, segera sadarkan diri, katakan bahwa perempuan itu kuat dan mampu menjalani multiperan, baik dalam kehidupan pribadi maupun ranah publik.

Presenter Ratna Listy berpendapat, bahkan perempuan lebih kuat daripada laki-laki. Perspektif ini dibuktikan Ratna melihat multiperan perempuan dalam rumah tangga ataupun di karier.

Sifat feminin yang menonjol dalam diri perempuan, seperti lemah lembut serta karakter mandiri yang terbentuk dari berbagai peran yang dijalani setiap hari, menjadi kekuatan dalam diri kaum hawa. Kekuatan inilah yang sangat bisa diberdayakan dalam berbagai tugas, termasuk berhubungan dengan masyarakat luas. Artinya, kekuatan dalam diri perempuan tak hanya bermanfaat untuk diri dan keluarganya.

"Perempuan adalah tiang negara. Bayangkan jika tak ada perempuan. Perempuan lebih kuat daripada laki-laki di rumah tangga. Dengan perannya mengurus dan mendidik anak, mengurus suami, dan berkarier. Kekuatan ini seharusnya bisa digunakan di segala bidang," katanya kepada Kompas Female, seusai dinobatkan sebagai Duta Komunitas Adat Terpencil (KAT) oleh Kementerian Sosial di sela Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Expo 2010 di Jakarta Convention Center, Sabtu (2/10/2010) lalu.

Ratna menjabat sebagai Duta KAT dalam periode 2010-2012. Nusa Tenggara Timur adalah provinsi yang akan didatanginya untuk pertama kali nanti dengan tugas barunya. Rencana  mengunjungi NTT bahkan tergambar dari busana yang dipakainya, lengkap dengan mahkota dan pakaian tradisional NTT.

"Komunitas Adat Terpencil dahulu dikenal sebagai suku terasing. Suku terasing ini jumlahnya ribuan dan banyak yang sulit dijangkau. Pilihan NTT karena saya melanjutkan program yang sudah disusun untuk Duta KAT," paparnya.

Menjadi Duta KAT bersama Rizal Gibran, bagi Ratna, merupakan kesempatan yang bisa digunakannya untuk memberdayakan masyarakat secara sosial agar memiliki taraf hidup lebih baik. Keterlibatan figur publik diharapkan menjadi cara jitu agar masyarakat merasa lebih dekat dan akrab.

"Perempuan kan menggunakan rasa, harapannya dengan sentuhan perempuan, sifat lemah lembut dan kasih sayang, pendekatan yang saya lakukan bisa diterima," kata Ratna, menjelaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam misi sosial ini.

Prihatin dengan KAT
Ratna menjelaskan sekaligus menunjukkan keprihatinannya terhadap KAT. Perempuan yang dipercaya memandu program televisi "Bedah Rumah" selama enam tahun ini ingin menyebarkan misi perdamaian dan pemberdayaan dengan tugasnya sebagai Duta KAT.

Masih ada warga negara yang masih belum tersentuh sandang, pangan, dan papan. Jangankan kartu tanda penduduk (KTP), mereka masih hidup berpindah-pindah. Kesempatannya bertemu berbagai keluarga yang akan dibedah rumahnya masih lebih beruntung daripada masyarakat yang disebut KAT ini, katanya.

"Di mana ada makanan di situlah mereka tinggal dan akan berpindah," katanya,

Tugasnya sebagai duta adalah memberdayakan masyarakat terasing ini secara sosial, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, dengan tetap mempertahankan keaslian budaya masyarakat setempat. Peran duta diharapkan Ratna bisa membantu mempersempit jurang ekonomi yang begitu tajam. Selain itu juga untuk membawa pesan perdamaian dengan tidak hanya mementingkan golongan.

"Komunikasi langsung dengan masyarakat dan mengajak dialog para tokoh masyarakat setempat menjadi caranya," kata Ratna, yang begitu bersemangat menjelaskan peran barunya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie menyatakan peran duta yang dipilih dari kalangan selebritas ini mendukung sosialisasi program KAT menjadi lebih efektif.

"Tujuannya supaya masyarakat luas mengetahui ada KAT. Kemudian bisa memunculkan kontribusi. Dunia usaha juga bisa membantu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR)," ujarnya.

Diakuinya, sejak adanya duta yang memasuki kali kedua pemilihan, informasi semakin tersebar luas dan mendorong motivasi untuk mengajak semakin banyak masyarakat terlibat.

Menteri Sosial menyebutkan data, saat ini terdapat 213.080 keluarga KAT. Sejak tahun 1970, hanya 40,08 persen keluarga yang telah diberdayakan. Sementara masih tersisa sekitar 127.767 keluarga yang belum diberdayakan.

Anda, perempuan, dengan berbagai latar belakang dan keahlian, bisa dan sangat mampu berperan aktif. Karena perempuan adalah makhluk kuat yang terbukti berhasil menjalani multiperan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com