Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pionir 'Stem Cell' Kandidat Nobel Kedokteran

Kompas.com - 04/10/2010, 11:14 WIB

Kompas.com — Ilmuwan Jepang, Shinya Yamanaka, yang berhasil membuat sel-sel kulit menjadi stem cell (sel punca) yang punya karakter seperti embryonic stem cell tanpa harus melakukan kloning, menjadi kandidat kuat peraih hadiah Nobel dalam bidang kedokteran yang akan diumumkan hari Senin (4/10/2010) ini.

Pada tahun 2007, Yamanaka memublikasikan risetnya yang berhasil mengubah sel-sel kulit biasa menjadi apa yang mereka sebut induced pluripoten stem cells (iPS) yang berkarakter seperti embryonic stem cell. Kesamaan karakter ini meliputi hampir semua bidang, baik dalam penampilan maupun tingkah laku genomiknya. Dalam risetnya, ia memakai sel kulit seorang perempuan berusia 36 tahun.

Riset yang dilakukan Profesor dari Universitas Kyoto ini dianggap sebagai terobosan besar dalam dunia ilmu pengetahuan. Keberhasilan ini dianggap mengatasi rintangan utama riset stem cell, yakni penciptaan embrio manusia untuk keperluan riset. Hal ini tentu mengandung masalah etika karena para agamawan menilai hidup manusia sudah dimulai sejak saat zigot.

Selain para peneliti, para kelompok religius juga menyambut gembira hasil riset Yamanaka karena berhasil memperoleh sel punca yang sangat berguna bagi kesehatan manusia tanpa harus melanggar harkat dan martabat manusia.

Komite Nobel sampai saat ini memang belum memberi petunjuk siapa calon yang akan mendapatkan hadiah paling prestisius dalam dunia kesehatan ini. Nobel Kedokteran merupakan penghargaan pertama yang akan diumumkan pada Senin ini diikuti dengan bidang Fisika pada Selasa (5/10/2010), Kimia pada Rabu, Sastra pada hari Kamis, Nobel Perdamaian pada hari Jumat, dan bidang Ekonomi pada hari Senin (11/10/2010) mendatang.

Yamanaka telah mendapatkan Lasker Award tahun 2009 untuk hasil risetnya. Pada umumnya peraih penghargaan tersebut akan mendapatkan hadiah Nobel.

Kandidat hadiah Nobel Kedokteran tahun ini adalah para ilmuwan di bidang stem cell, yakni Ernest McCulloch dan James Till dari Kanada, yang berhasil mengidentifikasi stem cell pada tahun 1970 serta pionir kloning dari Inggris, John Gurdon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com