Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Anda Setelah Kelahiran Si Kecil

Kompas.com - 16/10/2010, 13:27 WIB

KOMPAS.com - Kehadiran seorang anak dalam hidup sebuah pasangan akan mengubah banyak hal. Tentu tanggung jawab akan bertambah, penghuni rumah bertambah, akan lebih sibuk, tetapi tak hanya itu. Ada perubahan yang perlu diketahui sejak dini agar saat menjalaninya nanti saat si kecil datang, Anda tidak lagi terkaget-kaget. Karena hal tersebut akan memutarbalikkan kebiasaan Anda dan memengaruhi cara pikir terhadap hidup. Apa saja yang akan terpengaruhi setelah hadirnya si kecil dalam hidup?

Seluruh waktu Anda adalah milik si bayi
Dulu Anda adalah orang yang bisa memiliki agenda untuk mempersiapkan rencana. Namun, begitu datangnya si kecil, agenda Anda bisa berubah total. Bayi baru lahir memang tertidur 18 jam per hari. Namun, tidak ia habiskan dalam waktu yang berurutan. Di sela-selanya, ia akan terbangun. Di antara itu, ia akan butuh makan, penggantian popok, dan gendongan. Jangan khawatir, setelah beberapa minggu, bayi akan memiliki waktu tidur yang lebih pasti dan bisa diprediksi. Anda pun bisa kembali mengkontrol waktu Anda.

Jadi Banyak Teman
Anda memiliki anak yang lucu, tiba-tiba semua orang tersenyum kepada Anda, bahkan orang asing sekalipun. Tiba-tiba akan ada sesama orangtua yang mengajak bicara, tukar ide, menawarkan bantuan, dan lainnya. Kesamaan ini pun akan menjadikan Anda lebih banyak teman. Namun, jangan lalu terpaku untuk mendengarkan semua saran dari para orangtua baru. Pada akhirnya, Anda akan membangun gaya mengasuh anak sendiri yang bisa saja berbeda dari tetangga Anda.

Tak heran, rumah Anda juga akan banyak dikunjungi kerabat untuk melihat si bayi. Saat mereka berkunjung, tak heran akan ada banyak cerita mengenai cara para orangtua mengasuh anaknya dulu. Tak lupa nasihat dan wejangan pun akan bertaburan. Jika Anda menyukai hal itu, tak masalah. Namun, jika sedang merasa kurang nyaman untuk dikunjungi, tak masalah kok untuk menolak dan mengatakan bahwa waktunya kurang tepat.

Hubungan dengan Suami Berubah
Dinamika hubungan Anda dan suami pun akan berubah. Bertambahnya orang dalam keluarga Anda, makin berkuranglah waktu Anda untuk berinteraksi dengan suami. Jika hanya salah satu saja yang mengurus kebutuhan si bayi, maka pasangannya akan merasa tersisihkan. Karena kesibukan masing-masing, maka pasangan pun akan lupa untuk berkomunikasi. Sisihkanlah waktu khusus untuk Anda berdua. Siapkan janji untuk berkencan, meski hanya di rumah saja pun untuk saling mengejar informasi tentang satu sama lain.

Malam yang Tak Lagi Sepi
Sebelum hadirnya si bayi di dalam rahim, Anda terbiasa tidur di malam hari dengan nyenyaknya. Namun, untuk sementara, di awal hidup si bayi, hal ini akan sulit untuk Anda jalani kembali. Hingga ia bisa tidur nyenyak sepanjang malam, Anda dan suami bisa bergantian untuk mengecek kebutuhan si bayi di tengah malam. Di siang hari, jangan mencoba mengerjakan banyak hal saat si bayi sedang tertidur, ikutlah berbaring dan beristirahat.

Wajah Lucu Lebih Sering dari Si Bayi
Bayi belajar dari menyaksikan ekspresi wajah dan berinteraksi dengan lingkungannya. Tak berapa lama, Anda akan tersadar melakukan banyak wajah-wajah konyol untuk mendorong si bayi belajar. Tersenyum, menjulurkan lidah, dan melakukan wajah atau bunyi-bunyian untuk menarik perhatiannya.

Anda Butuh Bantuan
Bayi meminta perhatian yang amat banyak dan ini akan sangat melelahkan bagi orangtua baru. Mintalah bantuan dari pasangan Anda. Sebaiknya, masing-masing memiliki peran dalam sehari untuk mengurus si bayi agar masing-masing memiliki waktu sendiri untuk diri sendiri. Jika Anda single parent, mintalah bantuan dari teman atau relasi untuk menjaga si kecil. Waktu rehat akan membantu me-recharge energi Anda.

Perawatan Bayi Menguras Biaya
Biaya perawatan bayi akan menguras biaya yang cukup besar. Ia akan butuh makanan, rumah, pakaian, perlengkapan, dan perawatan. Ini belum termasuk dalam biaya pendidikannya di masa depan, yang sebaiknya mulai dipikirkan sejak dini. Kebutuhan bayi akan memerlukan banyak biaya.

Perasaaan Bersalah
Semasa menunggu hadirnya si kecil, Anda bercita-cita akan menjadi orangtua yang luar biasa. Yang kalem, tidak pemarah, selalu positif. Ketika si kecil hadir, ada kala Anda merasa tak lagi seperti cita-cita itu. Anda merasa bersalah karena tidak bisa menikmati setiap detik perkembangan si bayi. Hapus perasaan bersalah itu, karena merasa lelah menghadapi kehadiran bayi adalah hal yang amat wajar. Mintalah bantuan dari orang yang bisa Anda percayai. Saat si bayi tertidur, Anda bisa menelepon teman lama, saling bercerita, atau lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com