Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Cinta atau Belajar untuk Mencintai?

Kompas.com - 21/10/2010, 19:09 WIB

Daya tarik fisik memang penting, khususnya pada awal hubungan. Namun Anda juga perlu tahu bagaimana membedakan nafsu dari cinta. "Ketika ketertarikan fisik terlalu kuat, hal itu bisa membutakan. Banyak orang yang mengira mereka sedang jatuh cinta, sebenarnya hanya bernafsu," tutur penulis buku The Case Against Adolescence ini.

Anda perlu menerima bahwa tidak ada Mr Right yang ditakdirkan untuk kita, begitu pula konsep tentang soulmate. Anda perlu membuka mata di sekitar Anda dengan wawasan baru, asumsi baru, dan ketrampilan baru.

"Saya tidak percaya Anda bisa jatuh cinta pada orang yang sama sekali tidak Anda kenal, tapi memang ada orang-orang yang bisa menciptakan cinta yang awet," kata Epstein. "Kita perlu berpikir apakah kita percaya bahwa cinta itu sesuatu yang gaib, sesuatu yang mistis, yang tidak dapat kita kontrol; ataukah ada cara bagi kita untuk belajar mencintai."

Cinta yang penuh hasrat, telah menjadi komoditi, yang dijual kepada kita oleh para pembuat film, penulis novel, dan pengarang lagu. Sayangnya, hal itu dijual pada kita dengan cara yang tidak realistis dan tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang.

Bagaimana dengan Anda, bersediakah untuk belajar mencintai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com