Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Helikopter Salurkan Bantuan

Kompas.com - 02/11/2010, 21:50 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Sebanyak enam helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan bagi korban tsunami yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Enam helikopter yang dikerahkan tersebut empat unit dari PMI, satu unit milik TNI, dan satu unit dari PT Newmont," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar Ade Edwar, Selasa (2/11/2010).

Menurutnya, helikopter tersebut membawa barang batuan yang berasal dari para donatur yang dikumpulkan Posko Bantuan Gempa dan Tsunami BPBD Sumbar.

"Helikopter tersebut berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ketaping, menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai," katanya.

Helikopter tersebut berangkat setiap harinya untuk membawa barang bantuan gempa dan tsunami ke Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Di samping membawa bantuan, helikopter juga membawa korban tsunami yang akan dirawat ke Rumah Sakit M Jamil, Padang," katanya. "Helikopter tersebut sangat efisien mendistribusikan bantuan yang sulit ditembus para relawan," tambahnya.

Menurutnya, selain dari helikopter, distribusi bantuan juga dilakukan dengan kapal yang diberangkatkan dari Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang.

"Kapal juga dapat membawa bantuan, para relawan, dan tim medis untuk membantu pengobatan warga yang berada di tempat pengungsian," katanya.

Dia menambahkan, walaupun cuaca buruk yang diprediksi BMKG, pihaknya tetap mendistribusikan bantuan bagi warga yang berada di tempat pengungsian.

"Tidak ada bantuan yang menumpuk di Posko Bantuan Gempa BPBD Sumbar. Pendistribusian dilakukan dengan helikopter dan kapal," katanya.

BMKG memprakirakan cuaca buruk di perairan Mentawai sehingga tiga hari ke depan pendistribusian bantuan yang dilakukan melalui kapal laut cukup berbahaya bagi keselamatan para relawan yang mengantarkan bantuan.

Prakiraan BMKG itu menunjukkan, akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan gelombang laut mencapai empat hingga lima meter.

Kondisi cuaca buruk itu membahayakan bagi pelayaran ke Pulau Pagai, terutama dalam rangka pelaksanaan tanggap darurat pascagempa dan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com