Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Menabung: Bedakan Hemat dan Pelit

Kompas.com - 29/11/2010, 14:52 WIB

KOMPAS.com - Krisis finansial yang terjadi saat ini seharusnya bisa ditanggapi secara positif oleh Anda yang sebenarnya masih mampu hidup dengan layak. Jadikan krisis ini sebagai sinyal bahwa Anda harus mulai hidup hemat dan lebih banyak menabung, untuk memberi kemandirian finansial ketika krisis akhirnya betul-betul terjadi pada Anda.

Namun, ketika Anda sedang mencari cara untuk memotong pengeluaran Anda, jangan biarkan penghematan yang Anda lakukan berjalan terlalu jauh. Anda berusaha membuat pengaturan keuangan yang cerdas, namun Anda masih ingin mengambil keuntungan. Apa yang Anda hemat, ternyata menyebabkan kerugian orang lain. Ada perbedaan antara menerapkan sikap hemat dan pelit, atau irit dan tidak bertanggung jawab. Anda ingin tahu contohnya?

Hemat: Membeli barang-barang yang dibutuhkan saat sale
Pelit: Hanya membeli barang saat sale

Mencari barang-barang yang didiskon bisa jadi cara yang cerdas untuk memenuhi kebutuhan barang sehari-hari, pakaian, dan pada hakekatnya barang-barang lain yang perlu Anda dapatkan dengan budget yang ngepas. Di hipermarket, misalnya, Anda bisa membeli bahan-bahan makanan yang ada dalam daftar promo.

Cara ini menjadi tricky ketika Anda menolak membeli barang-barang yang tidak didiskon. Hal ini bisa mendorong Anda untuk membeli barang-barang yang mungkin lebih murah, padahal sebenarnya tidak Anda butuhkan. Dengan cara ini Anda justru bisa berbelanja lebih banyak daripada yang Anda butuhkan. Nilai barang tersebut seringkali tidak sesuai dengan uang yang Anda keluarkan.

Hemat: Memberi tip sesuai prosentase layanan
Pelit: Tidak pernah memberi tip

Beberapa penyedia jasa layanan seringkali membayar karyawannya dengan gaji yang rendah. Karena itu, karyawan mengharapkan tip dari para pelanggannya. Jika Anda tidak mendapatkan layanan yang layak, memang tidak salah jika Anda enggan meninggalkan tip. Namun, jika Anda tidak pernah memberikan tip meskipun menerima layanan yang memuaskan, coba tanya diri Anda apa sebabnya. Apakah karena Anda menganggap waiter atau penata rambut Anda sudah menerima gaji yang cukup, atau hanya karena Anda tidak mau kehilangan uang?

Hemat: Menyisihkan uang untuk ditabung
Pelit: Menabung semua gaji, dan tak pernah bersenang-senang

Ada orang yang berprinsip menabung sebanyak-banyaknya selagi muda. Tujuannya, misalnya, agar kelak bisa membeli rumah dan pensiun dini untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga. Atau, traveling dan mengejar impian Anda yang lain. Prinsip seperti ini tentu patut ditiru. Namun, jika Anda menolak untuk membayar biaya reuni karena Anda tidak berniat ikut menikmati hidangannya, atau tak pernah mau memberi sumbangan untuk teman yang sedang terkena musibah, coba tanyakan kembali pada diri Anda: untuk apa Anda menabung. Sebagai manusia yang harus hidup bersosialisasi, tak ada salahnya Anda juga menyisihkan sedikit dana untuk menikmati hidup.

Hemat: Mengambil keuntungan dari penawaran yang baik
Pelit: Hanya mau untungnya saja

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com