Jakarta, Kompas -
Hal itu mengemuka dalam peluncuran program Retinopati Diabetik yang terselenggara atas kerja sama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Helen Keller International-Indonesia, Senin (29/11).
Eye Health Program Manager Helen Keller International Widya Prasetyanti mengatakan, diabetes merupakan masalah besar. Terdapat 13,5 juta penderita diabetes di Indonesia. Hampir semua penderita diabetes tipe satu dan 60 persen penderita diabetes tipe dua berisiko menderita retinopati diabetik. Diabetes memengaruhi pembuluh darah kecil di salah satu bagian mata, yakni retina.
”Banyak yang terlambat terdeteksi. Saat penglihatan mulai kabur baru penderita pergi
”Perawatan kaki, pembuluh darah, dan jantung lebih dikenal masyarakat. Jika ada gangguan pada mata, biasanya langsung ke klinik mata,” ujarnya.
Untuk itu, Helen Keller International dan RS Cipto Mangunkusumo membuat program Retinopati Diabetik. ”Lewat program ini akan ada skrining atau foto retina di klinik diabetes. Kesehatan mata menjadi bagian klinik diabetes. Sebaliknya, jika ada indikasi gangguan di retina karena diabetes, dapat dirujuk ke klinik diabetes,” ujarnya.
Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo Akmal Taher berharap, nantinya ada riset terkait program itu, mengingat RS Cipto Mangunkusumo juga rumah sakit pendidikan.