Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Terjadinya Kanker

Kompas.com - 30/11/2010, 15:16 WIB

KOMPAS.com Begitu mendengar vonis kanker, banyak orang seakan mendengar lonceng kematian. Kanker memang penyakit paling unggul dalam merenggut usia karena sel-sel abnormalnya yang tumbuh tak terkendali dapat menyebar ke seluruh tubuh dan merusak sel-sel normal di sekelilingnya.

Saat ini sedikitnya ada sekitar 200 jenis kanker. Namun, karakteristik dari semua kanker itu sama saja, yakni pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal yang tak terkendali. Mengapa kanker bisa berkembang pada seseorang dan tidak pada yang lain, hal itu belum diketahui sepenuhnya.

Para peneliti menduga, 5-10 persen kanker mungkin diwariskan. Artinya, penyakit ini diturunkan oleh suatu generasi ke generasi berikutnya melalui gen yang tidak normal. Namun, dalam sebagian besar kasus, kanker berkembang melalui serangkaian tahapan kompleks yang sering meliputi paparan berlebihan karena karsinogen (zat penyebab kanker), seperti tembakau atau matahari.

Karsinogen dipercaya menyebabkan terbentuknya radikal bebas, yang dapat merusak untaian molekul-molekul DNA pembawa informasi tentang cara reproduksi. Begitu ada DNA yang mengalami kerusakan, sel kanker bisa terbentuk.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah kanker adalah dengan mengurangi paparan pada apa pun yang merangsang pembentukan radikal bebas, termasuk makanan kaya lemak, tembakau, dan alkohol.

Kanker bisa berkembang dalam beberapa bentuk, yakni:

Karsinoma
Ini merupakan kanker yang berasal, baik dari permukaan tubuh luar maupun dalam, seperti kanker kulit dan kanker usus besar.

Sarkoma
Sarkoma adalah kanker yang berkembang dalam jaringan pendukung tubuh, seperti tulang dan otot.

Limfoma
Disebut limfoma bila kanker itu berasal dari kelenjar limfa atau getah bening dan sistem kekebalan tubuh.

Leukemia
Leukemia berasal dari sumsum tulang dan terdapat dalam aliran darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com