Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pencegahan Tak Bisa Dilakukan Parsial

Kompas.com - 04/12/2010, 04:07 WIB

Jakarta, Kompas - Pencegahan penyebaran human immunodeficiency virus, virus penyebab penyakit acquired immune deficiency syndrom atau sindrom defisiensi kekebalan tubuh yang dibutuhkan, tak bisa sendiri-sendiri dan parsial seperti dilakukan selama ini.

Hal itu karena penyebaran virus itu sudah mencapai titik mengkhawatirkan dan bersifat ”deret ukur”, bukan lagi ”deret hitung”. Langkah parsial hanya akan mendorong hasil sepotong-sepotong dan tidak akan optimal, terutama penyebaran di tingkat generasi muda.

Wakil Presiden Boediono mengajak seluruh komponen bangsa mawas diri dan introspeksi diri mengapa penyebaran virus HIV/AIDS yang pertama kali ditemukan 23 tahun lalu kini semakin masif penyebarannya.

Wapres Boediono mengungkapkan hal itu saat memberikan pengarahan pada puncak Hari Kesehatan Nasional ke-46 dan Hari AIDS Sedunia di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (3/12).

Acara dihadiri menteri terkait, di antaranya Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, serta pimpinan daerah dan lembaga swadaya masyarakat penerima penghargaan kesehatan.

Menurut Wapres, lima tahun ke depan (2015) Indonesia harus mencapai komitmen Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/ MDGs), khususnya bidang penanggulangan AIDS. ”Waktunya hanya lima tahun. Bisakah kita membalik tren penyebarannya? Ini sangat serius. Kita perlu memikirkan bersama,” ujarnya.

Wapres mengimbau pihak-pihak, termasuk pemilik dan insan media masa, untuk memberikan sedikit ruang bagi pendidikan publik, khususnya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS.

Terkait dengan laporan mendalam mengenai upaya pencegahan penyebaran AIDS yang ditulis Kompas, Jumat, Wapres Boediono memberikan apresiasi tinggi.

Sebelumnya, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menegaskan, hingga 30 September lalu, tercatat 50.320 orang terkena HIV dan 22.726 di antaranya mengidap AIDS. Mereka tersebar di 32 provinsi di Indonesia.

”Yang mengkhawatirkan, generasi muda usia produktif 15-39 tahun, 78,8 persen mengidap HIV/AIDS,” ujar Agung. (HAR)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com