Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Alergi Dilarang Berenang

Kompas.com - 15/01/2011, 09:46 WIB

Kompas.com - Germany's Federal Environment Agency (UBA), dinas lingkungan Jerman, minggu lalu mengeluarkan rekomendasi kepada para orangtua yang memiliki bayi dengan riwayat alergi untuk tidak berenang di kolam tertutup (indoor) karena bisa mencetuskan asma.

Dinas lingkungan tersebut menyatakan potensi timbulnya asma berasal dari nitrogen trikrolida, yang dikenal sebagai trikloramin, yang akan dilepaskan ketika air mengandung klorin bereaksi dengan urin, keringat atau senyawa organik lain yang berasal dari para perenang.

"Bukan tidak mungkin jika kerusakan jaringan paru pada usia dini bisa menyebabkan asma. Apalagi data mengenai efek trikloramin ini sangat kurang," tulis mereka dalam pernyataannya.

Mereka juga menyarankan agar para orangtua yang memiliki bayi berusia kurang dari dua tahun dan memiliki riwayat keluarga yang menderita alergi berat untuk tidak membawa bayinya berenang. Hal tersebut dianggap sebagai pencegahan sampai terbukti aman.

Presiden UBA, Jochen Flabrth juga meminta para perenang untuk lebih memperhatikan kebersihan dan para pemilik kolam renang disarankan untuk menekan risiko dengan menggunakan teknologi pengolahan air terkini.

"Berenang adalah olahraga yang menyehatkan untuk anak dan dewasa. Karena itu untuk mencegah efek samping trikloramin, setiap orang harus membilas badannya dengan air sebelum berenang," kata Flasbarth.

Sebuah studi di Eropa yang dipublikasikan tahun 2006 menemukan tingginya insiden asma dan batuk mengi pada anak usia 13-14 tahun ketika mereka menggunakan kolam renang tertutup.

Penelitian yang dilakukan di kolam renang Inggris tahun 2003 juga menemukan tingginya protein pemicu trikloramin dalam darah para perenang muda dan juga para orangtua yang hanya duduk di area kolam renang dan tidak mencebur ke kolam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com