Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Bahaya Dehidrasi!

Kompas.com - 21/01/2011, 02:47 WIB

Kebutuhan cairan setiap orang itu berbeda-beda, tergantung kondisi tempat tinggal dan aktivitas masing-masing. Di Eropa, orang dianjurkan minum 1,5 liter sehari, di Kanada tiga liter sehari, di Australia 2,6 liter, dan di Meksiko dua liter. Sedangkan bagi kita yang tinggal di Indonesia, memerlukan dua liter sehari.

Namun, yang menjadi masalah, terutama buat cewek, kalau kita banyak minum bisa berakibat intensitas buang air kecil menjadi lebih sering. Dan, ke toilet untuk pipis itu kadang menjadi aktivitas yang ”menyiksa”, apalagi kalau toilet di sekolah kurang bersih.

Karena enggak mau sering-sering ke toilet itu, banyak lho cewek yang memilih menahan buang air kecil. Cara agar tidak terlalu sering ke toilet adalah dengan mengurangi minum. Tak sedikit cewek yang lebih memilih tidak minum daripada harus bolak-balik ke toilet yang enggak nyaman.

Padahal, menahan buang air kecil itu berdampak buruk bagi kesehatan. Begitu juga jika kita jarang minum. Ada banyak hal bisa terjadi jika kita kekurangan cairan.

”Aku jarang minum dua liter per hari, soalnya males kalau harus bawa minum sampai sebanyak itu. Tapi, biasanya aku minum yang lain, kayak green tea buat gantiin air putih,” kata Ika.

”Kalau nahan kencing sih kadang aku lakukan juga, misalnya karena masih ada kerjaan atau belum terlalu kebelet,” tambahnya.

Bahayakan kesehatan

Padahal, mengurangi minum itu justru dapat membahayakan kesehatan kita. Air enggak cuma berfungsi menghilangkan rasa haus, tapi juga sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh, menjadi penyedia mineral dan elektrolit bagi tubuh. Jadi, jangan sepelekan minum.

Prof Dr Hardinsyah Ridwan MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, sekaligus peneliti The Indonesian Hydration Study, menyatakan, kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fisik.

”Anak sekolah yang kurang asupan air akan mengalami penurunan kemampuan kognitif dan berisiko gangguan ginjal di masa depan,” kata Hardinsyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com