Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Bahaya Dehidrasi!

Kompas.com - 21/01/2011, 02:47 WIB

MuDAers, berapa liter air yang kita minum setiap harinya? Satu liter? Dua liter? Atau malah kita jarang minum, entah karena keasyikan mengerjakan sesuatu jadi lupa atau mungkin karena malas kalau harus sering-sering buang air kecil?

Buat mereka yang jarang minum, terutama air putih, sebaiknya mewaspadai dehidrasi karena bisa-bisa kamu malah pingsan. Akibat yang fatal karena dehidrasi adalah kematian!

Ika Fitriyana, siswa SMAN 81 Jakarta, pernah mengalami hal yang enggak mengenakkan itu. Ia pingsan. Kenapa dia sampai pingsan? Selain karena malas minum sebanyak dua liter sehari, Ika juga suka lupa minum. Apalagi kalau jadwal kegiatan lagi padat banget.

”Aku pernah berjam-jam enggak minum. Nah, saat upacara penutupan Masa Orientasi Siswa (MOS) zaman aku di SMP, langsung pingsan gara-gara kurang minum!” cerita Ika.

Sedangkan Chelsea Vanessa, siswa SMA Bunda Hati Kudus Jakarta, hanya kadang kala minum air putih. Untuk mengganti kebutuhan cairan, ia lebih suka makan buah atau sayuran yang dimasak seperti sup. Chelsea memang tak pernah sampai pingsan. Tapi, dia mengaku pernah pusing karena kurang minum. ”Badan rasanya enggak fit,” katanya.

Nah, jangan sampai pengalaman Ika yang sampai pingsan atau Chelsea yang pusing gara-gara kurang minum itu kita alami. Jadi, sejak sekarang, mulailah minum sedikitnya dua liter sehari biar enggak dehidrasi.

Butuh cairan

Apa sih dehidrasi? Kondisi kekurangan cairan dalam tubuh kita. Cairan pada dasarnya adalah salah satu zat penting bagi kesehatan tubuh kita. Intinya, tubuh manusia selalu butuh cairan. Tubuh manusia hanya bisa bertahan selama seminggu tanpa cairan.

Sekitar 55 persen-75 persen tubuh kita terdiri dari cairan. Keseimbangan cairan menjadi negatif atau terjadi dehidrasi kalau cairan dalam tubuh kita menurun dua hingga enam persen. Dehidrasi disebabkan penurunan asupan cairan, meningkatnya pengeluaran cairan dari tubuh atau pengalihan cairan.

Hal itu bisa disebabkan banyak hal, antara lain mengeluarkan keringat terlalu banyak karena berolahraga, bahkan tidur pun kadang kita berkeringat. Kalau lagi berkeringat banyak, tentunya kita harus minum untuk mengganti cairan yang hilang biar enggak dehidrasi.

Kebutuhan cairan setiap orang itu berbeda-beda, tergantung kondisi tempat tinggal dan aktivitas masing-masing. Di Eropa, orang dianjurkan minum 1,5 liter sehari, di Kanada tiga liter sehari, di Australia 2,6 liter, dan di Meksiko dua liter. Sedangkan bagi kita yang tinggal di Indonesia, memerlukan dua liter sehari.

Namun, yang menjadi masalah, terutama buat cewek, kalau kita banyak minum bisa berakibat intensitas buang air kecil menjadi lebih sering. Dan, ke toilet untuk pipis itu kadang menjadi aktivitas yang ”menyiksa”, apalagi kalau toilet di sekolah kurang bersih.

Karena enggak mau sering-sering ke toilet itu, banyak lho cewek yang memilih menahan buang air kecil. Cara agar tidak terlalu sering ke toilet adalah dengan mengurangi minum. Tak sedikit cewek yang lebih memilih tidak minum daripada harus bolak-balik ke toilet yang enggak nyaman.

Padahal, menahan buang air kecil itu berdampak buruk bagi kesehatan. Begitu juga jika kita jarang minum. Ada banyak hal bisa terjadi jika kita kekurangan cairan.

”Aku jarang minum dua liter per hari, soalnya males kalau harus bawa minum sampai sebanyak itu. Tapi, biasanya aku minum yang lain, kayak green tea buat gantiin air putih,” kata Ika.

”Kalau nahan kencing sih kadang aku lakukan juga, misalnya karena masih ada kerjaan atau belum terlalu kebelet,” tambahnya.

Bahayakan kesehatan

Padahal, mengurangi minum itu justru dapat membahayakan kesehatan kita. Air enggak cuma berfungsi menghilangkan rasa haus, tapi juga sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh, menjadi penyedia mineral dan elektrolit bagi tubuh. Jadi, jangan sepelekan minum.

Prof Dr Hardinsyah Ridwan MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, sekaligus peneliti The Indonesian Hydration Study, menyatakan, kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fisik.

”Anak sekolah yang kurang asupan air akan mengalami penurunan kemampuan kognitif dan berisiko gangguan ginjal di masa depan,” kata Hardinsyah.

Asupan air murni dengan sasaran volume urine dua liter dapat mencegah kekambuhan batu saluran kemih. Asupan air murni volume besar, disertai tidak menahan keinginan untuk berkemih, merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi saluran kemih.

Sedangkan dehidrasi dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi otak kita, seperti konsentrasi dan kemampuan berpikir. Secara fisik, kekurangan cairan dapat menurunkan stamina dan produktivitas karena kita jadi mengalami gangguan sakit kepala, lesu, lemas, kejang, hingga pingsan.

Manifestasi klinis dehidrasi paling erat kaitannya dengan penurunan volume intravaskular, yang selanjutnya dapat mengakibatkan kegagalan organ dan kematian.

Tentunya kita enggak pengin mengalami dampak buruk karena dehidrasi kan? Karena itu, mulai sekarang rajinlah minum setidaknya dua liter setiap hari.(elok dyah messwati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com